SERANG, EKBISBANTEN.COM – Polda Banten menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pembentukan Kampung Bhayangkara Pangan Mandiri: Wujud Kolaborasi Ketahanan Pangan” di Aula Serbaguna Polda Banten, pada Rabu (10/9/2025).
Acara tersebut dihadiri Kapolda Banten Brigjen Pol Hengki, Danrem 064/Maulana Yusuf Brigjen TNI Andrian Susanto, Wakapolda Banten Kombes Pol Hendra Wirawan, pejabat utama Polda Banten, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Ade Ahmad Kosasih, serta Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan.
Dalam sambutannya, Kapolda Banten Brigjen Pol Hengki menegaskan bahwa program Kampung Bhayangkara Pangan Mandiri bukan sekadar gerakan lokal.
“Program ini bagian dari upaya nasional menuju kemandirian pangan yang berkelanjutan dan adaptif. Ketahanan pangan menyangkut keamanan nasional, stabilitas sosial, dan masa depan generasi muda,” kata Brigjen Pol Hengki.
“Polri bersama pemerintah daerah berperan penting dalam menjaga produksi, distribusi, hingga memberantas penimbunan,” sambungnya.
Program ini mengusung pendekatan bioteknologi dan digitalisasi dengan sejumlah inovasi, antara lain:
- Pengembangan varietas unggul tahan iklim ekstrem bekerja sama dengan lembaga riset dan perguruan tinggi.
- Pemanfaatan mikroba tanah dan pupuk hayati ramah lingkungan.
- Pelatihan hidroponik dan akuaponik berbasis sensor digital untuk generasi muda.
- Pendirian bank bibit dan laboratorium komunitas desa.
- Pemetaan lahan tidur berbasis spasial untuk optimalisasi lahan.
Karorena Polda Banten Kombes Pol Herry Ardyanto menjelaskan, program ini akan diterapkan di setiap kelurahan atau kampung yang memiliki potensi pertanian, peternakan, hingga UMKM.
“Kalau ekonomi masyarakat maju, otomatis taraf hidup meningkat. Saat mereka punya kegiatan produktif, angka kriminalitas juga menurun karena tidak lagi mencari pekerjaan berisiko,” ujarnya.
Herry menambahkan, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) akan dilibatkan, mulai dari Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan, hingga Perdagangan.
“Kami menargetkan produk dari program ini bisa menembus pasar ekspor. Deklarasi dan peluncuran dijadwalkan pada 2 Oktober 2025. Strukturnya non-struktural, sebagai tandem strategis kepala desa bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan penyuluh OPD,” jelasnya.
Kapolda Banten berharap program ini dapat menjadi model percontohan nasional.
“Polri bukan hanya penegak hukum, tapi juga fasilitator pembangunan. Kami siap menjadi mitra aktif dalam transformasi desa,” pungkas Brigjen Pol Hengki.*