SERANG, EKBISBANTEN.COM — Ratusan warga Kampung Sukadana 1, Kelurahan Kasemen, Kota Serang, memblokir akses jalan utama menuju kawasan Banten Lama pada Rabu (2/7), sebagai bentuk protes terhadap rencana penggusuran yang akan dilakukan Pemerintah Kota Serang.
Aksi berlangsung ricuh. Massa membakar ban di tengah jalan dan membentangkan spanduk penolakan bertuliskan “No gusur no party, minta dukungan ke rakyat, dikira bakal ngerti, gataunya lupa diri”. Arus lalu lintas pun lumpuh total.
“Kami dengan tegas menolak pembongkaran. Kami menuntut keadilan,” teriak salah seorang warga dalam orasi yang disambut sorakan massa lainnya.
Aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP tampak berjaga, tetapi belum mengambil tindakan represif. Mereka hanya memantau situasi sambil berupaya melakukan pendekatan persuasif.
Pemkot Serang Targetkan Rampung dalam Seminggu
Aksi ini dipicu oleh rencana Pemkot Serang yang akan menertibkan bangunan liar (bangli) di sepanjang bantaran Sungai Cibanten.
Penertiban ini merupakan bagian dari program normalisasi sungai untuk mencegah banjir dan menjaga fungsi aliran air.
Asisten Daerah I Kota Serang, Subagyo, menyebut penertiban akan dimulai hari ini dan ditargetkan rampung dalam sepekan.
“Normalisasi ini kita targetkan selesai selama seminggu,” ujar Subagyo dalam konferensi pers usai rapat koordinasi pada Selasa (1/7).
Pemkot Serang akan mengerahkan tim gabungan dari Satpol PP, Dishub, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, PLN, Balai C3, serta aparat TNI-Polri.
Dua unit ekskavator juga telah disiapkan. Satu milik PUPR Kota Serang dan satu lagi dari Balai C3 Provinsi Banten.
Selain alat berat, sejumlah kendaraan pengangkut disiapkan oleh Dinas LH, PUPR, dan Satpol PP untuk mempercepat proses pembongkaran.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keputusan final terkait upaya mediasi antara warga dan pemerintah daerah.*
