SERANG, EKBISBANTEN.COM – Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Provinsi Banten menunjukkan tren positif hingga 31 Mei 2025. Realisasi pendapatan dan belanja negara tercatat mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh para pimpinan Kemenkeu Satu Regional Banten dalam konferensi pers di Serang, Selasa (24/6/2025). Hadir dalam kesempatan itu Kepala Bidang PPA II Kanwil DJPb Banten Mohamad Zaki, Kepala Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen dan Penyidikan Kanwil DJP Banten Edwin Warganingrat Muliya, Kepala KPU Bea dan Cukai Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo, serta Kepala Kanwil DJKN Banten Djanurindro Wibowo.
Penerimaan Negara dan Belanja
Zaki menyampaikan, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga Mei 2025 mencapai Rp673,51 miliar atau 51,30% dari target. PNBP ditopang oleh pendapatan dari pelayanan pertanahan, jasa kepelabuhanan, paspor, layanan pendidikan, dan rumah sakit.
Sementara itu, belanja negara tercatat Rp9,87 triliun atau 35,38% dari pagu. Komponen belanja terbesar berasal dari Transfer ke Daerah (TKD) senilai Rp7,25 triliun (37,89%), disusul belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp2,63 triliun (29,92%).
Belanja K/L mengalami penurunan pagu akibat tidak adanya kegiatan Pemilu dan kebijakan efisiensi anggaran. Rinciannya: Belanja Pegawai (41,52%), Belanja Barang (22,37%), Belanja Modal (13,33%), dan Bansos (47,72%).
Adapun belanja TKD meliputi Dana Bagi Hasil (17,79%), Dana Alokasi Umum (44,30%), DAK Non Fisik (37,65%), Dana Insentif Fiskal (33,20%), Dana Desa (48,74%), dan DAK Fisik (0,08%).
Zaki juga menyebutkan terdapat 34 hibah yang diterima hingga Mei 2025 dengan total nilai Rp52,83 miliar. Dana tersebut mendukung kesejahteraan guru serta program Polri dan Kejaksaan.
Kinerja APBD Banten
Di sisi lain, realisasi pendapatan APBD Provinsi Banten mencapai 31,08%, sementara belanja daerah baru terealisasi 21,50%. Dana TKD yang disalurkan ke Banten hingga akhir Mei tercatat Rp7,25 triliun atau 53,75% dari total pendapatan daerah.
Penerimaan Pajak
Kepala Kanwil DJP Banten, Edwin Warganingrat, menyebutkan penerimaan pajak hingga Mei 2025 mencapai Rp26,28 triliun atau 32,38% dari target nasional sebesar Rp81,48 triliun.
Rincian penerimaan pajak menurut kelompok pajak:
- PPh Non-Migas: 34,67%
- PPN dan PPnBM: 29,54%
- PBB dan BPHTB: 7,00%
- Pajak Lainnya: 178,31%
Kontribusi utama berasal dari PPN Dalam Negeri (27,08%), PPN Impor (26,68%), dan PPh Badan (13,67%). KPP Pratama Tigaraksa mencatat capaian tertinggi sebesar 38,14%.
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai
Kepala KPU Bea Cukai Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, melaporkan realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp5,51 triliun atau 38,56% dari target APBN 2025.
Rincian penerimaan:
- Bea Masuk: Rp4,21 triliun
- Cukai: Rp1,25 triliun
- Bea Keluar: Rp46,53 miliar
Gatot menjelaskan, penerimaan Bea Masuk terdampak penurunan impor media magnetik, tanaman semusim, dan bahan kimia dari minyak.
Cukai meningkat karena naiknya target 2025, pemesanan pita cukai Desember 2024, dan lonjakan produksi MMEA. Bea keluar terdampak fluktuasi harga komoditas sawit.
Neraca perdagangan Banten Mei 2025 mencatat ekspor sebesar USD 2,67 miliar dan impor USD 3,39 miliar.
Peningkatan ekspor ditopang alat ukur, perhiasan, dan ikan segar, sedangkan penurunan impor terjadi pada logam mulia, minyak, dan peralatan komunikasi.
Pengelolaan Aset Negara
Kepala Kanwil DJKN Banten, Djanurindro Wibowo, memaparkan bahwa PNBP dari pengelolaan aset, lelang, dan piutang negara mencapai Rp42,05 miliar atau 49,41% dari target.
Pokok lelang hingga Mei 2025 mencapai Rp752,41 miliar (36,97% dari target), terutama dari lelang hak tanggungan dan jaminan fidusia.
Penurunan saldo piutang tercatat Rp3,05 miliar (44,97% dari target), dengan kontribusi utama dari KPKNL Tangerang I dan Serang.
Selain itu, Kanwil DJKN telah menyalurkan hibah Barang Milik Negara (BMN) senilai Rp106,84 miliar kepada pemerintah daerah untuk pembangunan rumah susun, jalan, dan fasilitas kampus.
Sertifikasi aset berupa tanah telah dilakukan pada 136 bidang (42,24% dari target 322 bidang).
Dalam mendukung Proyek Strategis Nasional, pembiayaan LMAN di Banten hingga Mei 2025 mencapai Rp145,9 miliar, terutama untuk pembangunan Bendungan Karian dan akses pelabuhan.*