CILEGON, EKBISBANTEN.COM-Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon Sokhidin, mendorong para pelaku UMKM untuk mengelola limbah industri yang punya nilai ekonomis.
Khususnya Wilayah Kecamatan Citangkil, kata Sokhidin, para pemuda yang ingin bergelut di sektor UMKM haruslah dilatih untuk bisa mengelola limbah industri. Sebab, bebernya, Kecamatan Citangkil memiliki wilayah yang banyak industri.
Ia mengaku pernah study banding ke Wilayah Jawa Tengah, melihat langsung proses pengelolaan limbah yang dilakukan para pelaku UMKM di sana.
“Terkait UMKM, saya sempat singgung ada beberapa industri yang berdiri di Kecamatan Citangkil, dari yang berdiri itu rata-rata menghasilkan limbah yang punya nilai ekonomis,” ujarnya usai rapat di Kantor Kecamatan Citangkil, Rabu, 13 November 2024.
“Saya sudah pernah menjalankan study banding ke beberapa kabupaten kota yang ada di Jawa Tengah, terutama itu mereka punya UMKM semacam kaya home industri yang punya nilai ekonomis yang cukup tinggi,” sambungnya.
Bahkan pengelolaan limbah berbasis home industri yang dilakukan pelaku UMKM di Jawa Tengah, beber dia, bahan bakunya dari Kota Cilegon.
Seharusnya peluang ini bisa ditangkap oleh para pelaku industri UMKM di Kota Cilegon. Ia bilang, faktor dekatnya bahan baku dari industri lokal Kota Cilegon jadi alasan kuat untuk bisa mengelola limbah guna mengangkat perekonomian pelaku UMKM.
“Kita punya bahan baku loh, setelah saya datang ke sana (Jateng), ternyata bahan bakunya itu dari limbah (Industri) Cilegon. Mereka belanja untuk sparepart, ada juga kebutuhan baja ringan segala macam ke daerah-daerah itu,” bebernya.
Mencontoh daerah lain, ia ingin para pelaku UMKM di Kota Cilegon tak hanya berkutat di kuliner. Para pelaku UMKM di Kota Baja yang bergelut di bidang kuliner sudah banyak. Namun untuk mengelola limbah, ia yakin masih sedikit, khususnya daerah Kecamatan Citangkil.
“Lihat di sini (Cilegon), hampir seluruh UMKM di sini kuliner, kalau kita lihat satu-satu ini bahannya, kita dapatkan dari Cilegon apa dari luar Cilegon,” ujarnya.
Guna merealisasikan gagasan itu, ia mengaku bakal menggodok regulasi agar limbah industri Kota Cilegon bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah, bahkan mengurangi pengangguran.
“Sekarang ini bahannya ada, tinggal bagaimana regulasinya kita atur atau mungkin industri punya support lah memberikan sebagian, beberapa persennya limbahnya untuk Citangkil ini agar anak-anak kita bisa melakukan pengolahan limbah tentu dengan pelatihan yah,” terangnya.
“Dan itu cukup tinggi, artinya pasarnya sudah ada. Dengan begitu mereka sekarang ini tidak lagi mencari pekerjaan, anak-anak mudanya,” tutupnya.