Kamis, 14 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

BRIN, Kemenkop UKM, dan UNIBA Kolaborasi Tingkatkan Tata Kelola Koperasi untuk Distribusi BBM Bersubsidi kepada Nelayan

Irfan Fahrulroji Suparlin

| Jumat, 1 November 2024

| 12:54 WIB

Foto : Istimewa

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KEMENKOP-UKM), serta Universitas Bina Bangsa (UNIBA) menggelar kegiatan research sharing untuk mengkaji tata kelola kelembagaan koperasi dalam distribusi BBM bersubsidi.

Penelitian ini merupakan bagian dari Program Solusi Nelayan, yang bertujuan membantu nelayan kecil mendapatkan akses BBM dengan harga terjangkau melalui koperasi yang mengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN).

Penelitian ini dipimpin oleh Akhmad Junaedi, S.E., M.E. dari BRIN, didukung oleh Dr. Basrowi, SE., M.E, Ph.D; Popi Dayurni, M.Pd.T; dan Galuh Mulyawan, M.Pd (ketiganya dari UNIBA).

BACA JUGA : Tim Sapu Jagad Deklarasi Dukungan ke Andra-Dimyati

Tujuan utamanya adalah menganalisis struktur kelembagaan koperasi yang ideal dalam penyaluran BBM solar bersubsidi di wilayah piloting, seperti Cilacap, Pekalongan, Indramayu, Aceh Besar, Deli Serdang, dan Lombok Timur.

Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus, melibatkan wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumen.

Pada 24 Oktober 2024, tim penelitian berangkat dari Serang menuju Yogyakarta, memulai perjalanan ke berbagai lokasi. Di Cilacap, mereka mengunjungi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cilacap, disambut oleh Kepala Bidang Koperasi, Ibu Lilies, dan jajarannya. Diskusi dilanjutkan dengan pengurus KUD Mino Saroyo, koperasi yang khusus mengelola distribusi BBM bersubsidi untuk nelayan.

Tim juga mengunjungi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilacap, melakukan diskusi dengan Kepala TPI, petugas lelang, serta nelayan setempat. Di sini, mereka mendalami tantangan dan prosedur dalam distribusi BBM subsidi.

Hari ketiga, tim melanjutkan ke Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap dan Kantor Kesyahbandaran dan Operasional Pelabuhan (KSOP), serta TPI Sentolo Kawat untuk wawancara lebih lanjut. Pada hari terakhir, tim kembali ke Yogyakarta International Airport untuk kembali ke Jakarta.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk pengelolaan BBM bersubsidi yang lebih efektif dan akuntabel melalui koperasi, serta memperkuat tata kelola kelembagaan yang berkelanjutan dan berpihak pada nelayan kecil di berbagai wilayah Indonesia.***

Editor :Ismatullah

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top