CILEGON, EKBISBANTEN.COM – Warga Link. Pegantungan Baru, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Bangkit Sintokona Hasugian merasa lega karena aktivitasnya dapat kembali normal berkat Program JKN Dari BPJS Kesehatan.
Pasalnya, pria yang berprofesi sebagai staff Advokat itu tak perlu pusing lagi mengenai biaya sakit gigi yang sempat menyiksanya.
“Sangat berkesan menggunakan BPJS Kesehatan. Pernah mengalami gigi berlubang di 2 gigi graham. Menyiksa sekali waktu itu. Akhirnya saya menggunakan BPJS Kesehatan untuk melakukan pencabutan gigi,” ujarnya, Minggu, 20 Oktober 2024.
Awalnya, lanjut Bangkit, dirinya memberanikan diri mencabut giginya dengan datang ke faskes pertama. Untuk penanganan, dirinya memilih bagian fokter bedah mulut RSUD Dr. Drajat Prawiranegara.
“Kalau ga ada BPJS Kesehatan, saya ga tau harus gimana lagi.Tanya ke teman, cabut satu gigi aja bisa sampe Rp 2 jutaan lebih. Untung banget ikut kepesertaan BPJS Kesehatan. Tertolong dari segi biaya, penanganannya juga ok,” bebernya.
“Sempat ragu berobat, karena sering dengar rumor negatif pasien BPJS Kesehatan dianaktirikan. Faktanya saya mengalami sendiri, enggak ternyata. Pasien BPJS dengan non-BPJS tak dibeda-bedakan. Pelayanan maksimal, dokternya juga ramah,” sambungnya.
Sakit Gigi yang ia derita, beber Bangkit, benar-benar membuat dirinya terganggu selama sebulan. Walhasil, selama sebulan tersebut dirinya harus berhenti total dari aktivitas apapun guna pengobatan mencabut giginya yang bermasalah.
“Sakitnya luar biasa, senut-senut bikin saya gampang marah. Ditidurin ga bisa, didiemin juga ga bisa, serba salah pokoknya. Tapi untung BPJS Kesehatan membantu saya,” bebernya.
Selain dirinya, ia juga menceritakan salah satu anggota keluarganya yang mengidap penyakit Lambung. Pelayanan BPJS Kesehatan pun prima dan sigap menangani keluarganya.
“Baru kemarin malam tanggal 19 Oktober 2024 jam 00:25 WIB, saya mengantarkan kakak saya ke RSUD Cilegon untuk berangkat ke ruang IGD. Penyebabnya Gerd kaka saya kambuh, dari hasil penanganan keluarga menggunakan BPJS Kesehatan sangat baik, dan pihak RS tidak membedakan kualitas penanganan,” jabarnya.
Bangkit juga mengaku, selain biaya yang relatif terjangkau, alasan lain dirinya beserta keluarganya langganan bertahun-tahun program pemerintah itu merasa nyaman mengikuti kepesertaan BPJS Kesehatan.
“Jelas, secara umum BPJS Kesehatan terjangkau, terutama jika dibandingkan dengan biaya perawatan medis tanpa asuransi. Pemerintah telah menetapkan iuran yang relatif rendah, sehingga memungkinkan masyarakat dari berbagai golongan, termasuk yang berpenghasilan rendah, untuk mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang memadai. Nyaman dan terjamin jadi alasan saya,” katanya.
Alasan lainnya, Bangkit tak pusing apabila dirinya sakit jika berada di luar faskes pertama. Warga Cilegon itu merasa nyaman dan aman apabila bepergian ke luar daerah mengalami sakit atau kondisi darurat yang mendadak.
“Nah BPJS Kesehatan ini cakupan yang luas, se-Indonesia. Apalagi BPJS Kesehatan mencakup hampir semua jenis layanan kesehatan, termasuk rawat inap, operasi besar, pengobatan penyakit kronis, dan pemeriksaan rutin, yang bisa sangat mahal jika dibayar sendiri tanpa asuransi,” jelasnya.
Melansir Alodokter, gigi berlubang adalah kondisi gigi yang rusak akibat terkikisnya lapisan terluar gigi atau enamel. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan bakteri di mulut akibat sering mengonsumsi makanan manis dan kurang menjaga kebersihan mulut.
Gigi berlubang merupakan keluhan yang umum terjadi pada gigi, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Kondisi ini sulit terdeteksi karena umumnya tidak menimbulkan nyeri pada tahap awal. Oleh sebab itu, pemeriksaan gigi perlu dilakukan secara berkala.
Namun apabila gigi berlubang tidak segera diatasi, maka lubang pada gigi dapat semakin besar. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya masalah gigi yang lain, seperti infeksi dan gigi tanggal atau copot.
Untuk penyebab, gigi berlubang berawal dari plak yang menempel di gigi. Plak gigi berasal dari sisa makanan yang mengandung gula dan pati, yang mana bila semakin menumpuk akan menjadi kerak gigi. Jika tidak dibersihkan, plak ini akan diubah menjadi asam oleh bakteri alami di dalam mulut.
Asam yang dihasilkan dari plak kemudian secara perlahan mengikis lapisan terluar gigi. Lama-kelamaan, lubang pun terbentuk di gigi. Jika dibiarkan, bakteri dan asam akan masuk lebih dalam sampai ke pulpa gigi, yaitu bagian gigi yang terdiri dari saraf dan pembuluh darah.