CILEGON, EKBISBANTEN.COM-Para pedagang di Pasar Kranggot, Kota Cilegon mengeluhkan omzet mereka yang berkurang drastis dari bulan-bulan sebelumnya. Hal ini diakibatkan daya beli masyarakat yang turun.
Salah satu Pedagang Sayuran Maemunah mengeluhkan kondisi ini. Ia bilang, penurunan pendapatannya di bulan-bulan ini menurun drastis dari biasanya. Hal itu disebabkan pembeli yang berkurang akhir-akhir ini.
Biasanya, tutur Maemunah disela-sela menunggu pembeli, pagi-pagi sebelum jam 9 dirinya sudah sibuk melayani para pelanggannya.
“Sekarang sampai siang pun masih sepi, dagangan saya banyak yang nggak terjual,” kata Maemunah saat ditemui di kiosnya, Minggu, 13 Oktober 2024.
Serupa dengan Maemunah, Asep bahkan mengaku omzetnya berkurang hingga 50 persen dari biasanya.
Asep biasanya pulang sebelum siang. Jualannya, cecuer kue basah khas Cilegon biasanya habis sebelum matahari meninggi.
“Sekarang sampai sore masih banyak yang tersisa. Omzet saya sekarang hanya setengah dari yang biasanya, kondisi seperti ini sudah berlangsung beberapa bulan,” keluhnya.
Hal yang sama dirasakan oleh Aep, pedagang agar-agar yang mengaku bertahun-tahun berjualan, baru kali ini pundi-pundi rupiah hasil berjualan menyusut hingga setengahnya.
“Kalau habis omsetnya 300 ribuan, kadang lebih. Tapi sekarang, paling hebat juga cuma 150 ribuan, itu pun kalau lagi beruntung. Lebih sering kurang dari itu,” tuturnya.
Ia menduga, situasi ini terjadi disebabkan para orang tua yang sedang hemat jajan dan kurang memberikan uang saku kepada anak-anaknya.
Pelanggan tetapnya, anak-anak walhasil hanya bisa melihat-lihat dagangannya tanpa membeli.
“Uang jajannya nggak dikasih sama ibu, anak-anak bilang begitu,” keluhnya.
Dampak dari sepinya pembeli, Aep mau tak mau harus putar otak agar dapurnya tetap ngebul. Mulai dari mengurangi jumlah agar-agar yang dijual dari biasanya, hingga mencari cara alternatif lain.