SERANG, EKBISBANTEN.COM-Produk unggulan UMKM Kecamatan Pamarayan ikut mejeng dalam agenda pasar murah yang diselenggarakan oleh Diskoumperindag Kabupaten Serang di Modern Cikande. Pasar murah itu digelar dalam rangka menyambut HUT Kabupaten Serang ke-498.
Camat Pamarayan Siti Komariah menuturkan, produk unggulan UMKM di wilayahnya memang harus hadir dalam rangkaian HUT Kabupaten Serang ke-498.
Dalam bazar murah ini, ia ingin produk unggulan dari kelas menengah itu dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas, terutama produk unggulan yang tak kalah dari daerah lainnya.
“Kecamatan Pamarayan ini terdapat beberapa UMKM yang memang produknya sangat berkualitas,” ujarnya, Sabtu, 12 Oktober 2024.
Ia berharap, melalui pasar murah ini para pelaku UMKM di wilayahnya dapat lebih giat lagi menghasilkan produk-produk unggulan.
Sebab, kata dia, UMKM di Kecamatan Pamarayan memiliki potensi yang sangat besar dalam hal produk maupun dampak ekonominya.
“Kami harus mengetahui potensi apa sih yang dimiliki oleh masing-masing desa di Kecamatan Pamarayan agar bisa dibina dan dapat tumbuh berkembang menjadi nilai ekonomi untuk warga Pamarayan itu sendiri,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikimdo) Kecamatan Pamarayan, Ifa Suhartini mengatakan, produk UMKM yang dibawa dari wilayahnya berupa makanan dan kriya atau kerajinan tangan.
“Kami membawa produk kuliner yang dikemasi catering dan plastik seperti keripik, rangginang, dapros, gula aren, opak, kipas, bakul dan yang terakhir ialah produk sepatu. Tentunya harus dibina lebih karena produknya bagus dan berkualitas,” ungkapnya.
Untuk harga, produk UMKM Kecamatan Pamarayan dijamin gak bakal menguras kantong. Misalnya makanan kuliner atau ringan dibanderol dari Rp 2 ribu hingga Rp15 ribu.
Sedangkan produk kriya, seperti kipas itu Rp15 ribu dapat dua sampai bakul yang harganya Rp40 ribu. Kemudian sepatu dengan berbeda model, kualitasnya bagus dan bahanya kulit kena Rp250 ribu sampai Rp 300 ribu.
“Kita menyesuaikan tema, karena temnya pasar murah rakyat jadi harga yang diangkat semuanya serba murah, berupa produk makanan, kriya dan sepatu,” jelasnya.
Terakhir, ia meminta kepada Pemkab Serang agar dapat lebih membuat UMKM di wilayahnya naik kelas melalui digitalisasi dan lainnya.
“Saya meminta untuk pemerintah agar lebih dilihat lagi untuk UMKM yang masih di bawah, yang mempunyai kreatifitas, inovasi dan berpotensi yang tinggi, namun mereka masih buta akses dengan dunia digitalisasi. Seperti saat ini, semoga pemerintah juga dapet membina dalam hal tersebut,” pungkasnya.***