CILEGON, EKBISBANTEN.COM – Menjelang hari raya Idul Adha, Tim Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban di lapak-lapak penjual yang tersebar di Kota Cilegon.
Fungsional Medik Veteriner pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon drh. Dina Safitri mengatakan pengawasan dilakukan di seluruh kecamatan yang menjual hewan kurban.
Ha Ini dilakukan untuk menjamin kesehatan hewan dan dinyatakan layak untuk menjadi kurban.
“Kami juga ingin mencegah penyebaran PMK (penyakit mulut dan kuku), LDS (Lumpy Skin Disease) dan antraks atau penyakit lainnya,” kata Dina, usai melakukan pemeriksaan di salah satu lapak penjualan hewan kurban di Makam Balung, Kecamatan Citangkil, Senin, (3/6).
Menurut Dina, pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini meliputi administratif seperti surat-surat pemasukan hewan. Lalu pemeriksan fisik untuk memastikan hewan yang diperjualbelikan sehat dan bebas penyakit antraks, PMK dan LSD.
“Kami menyampaikan, hewan yang didatangkan dari luar sudah dipastikan aman. Terlebih, dengan adanya barcode yang dipasang di telinga hewan untuk mengetahui daerah asal hewan maupun sudah mendapatkan hasil vaksin PMK atau LSD. Sudah atau belumnya hewan yang di vaksin itu kita bisa melihat dari barcode yang ada di telinga hewan,” jelasnya.
Dina menuturkan, salah satu lapak hewan kurban di Makam Balung, Citangkil tersebut sudah terdapat barcode vaksin PMK dan LSD sehingga aman untuk dikonsumsi masyarakat. Termasuk sudah sesuai umur sebagaimana yang disyariatkan dalam Islam.
Seusai dilakukan pemeriksaan, tim dari DKPP Kota Cilegon memberikan surat keterangan kesehatan kepada pemilik lapak.
Dina mengimbau kepada masyarakat yang ingin membeli hewan kurban agar lebih teliti. Antara lain lapak yang sudah memiliki Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban dari DKPP Kota Cilegon.
“Untuk itu para calon pembeli hewan kurban di Cilegon diimbau agar memilih hewan kurban di tempat,” terangnya.
Sementara itu, salah seorang penjual hewan kurban di Makam Balung, Citangkil, Heri Waluyo menyampaikan dirinya menjual hewan kurban berasal dari Provinsi Lampung.
Menurutnya, sertifikasi kesehatan hewan sangat penting dimiliki pemilik lapak untuk memastikan kondisi hewan sehat dan sesuai syariat.
“Ada 81 ekor hewan di lapak ini. Alhamdulillah tidak ada satupun hewan kita yang terjangkit penyakit. Sekarang alhamdulillah 90 persen sudah terjual,” pungkasnya.*