SERANG, EKBISBANTEN – Baitil Uza (10 tahun) warga Kampung Sombeng, Desa Kaserangan, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang ditemukan tewas mengambang dan membusuk di aliran Sungai Ciujung, Minggu 14 April 2024.
Sebelum ditemukan meninggal dunia, Baitil Uza bocah yang masih duduk dibangku sekolah dasar (SD) ini, dikabarkan menghilang sejak malam takbiran Idul Fitri 1445 Hijriyah.
Kapolsek Pontang AKP Junaedi menjelaskan penyebab kematian pelajar sekolah dasar tersebut belum diketahui, kini jasad korban dievakuasi ke RS Bhayangkara di Kota Serang.
“Jasad korban ditemukan oleh warga setempat yang mencium bau busuk. Setelah ditelusuri, bau bangkai tersebut berasal dari jasad korban yang mengambang di pinggir sungai,” ujar Kapolsek kepada awak media.
“Setelah dilakukan cek TKP, ada warga yang mengaku jika mayat tersebut adalah anaknya yang tidak pulang sejak malam takbir,” sambungnya.
Dari keterangan yang diperoleh, kata Junaedi, pada malam lebaran itu korban ikut warga takbiran keliling kampung. Semenjak itulah korban yang memiliki keterbelakangan mental tidak pulang ke rumah dan juga tidak diketahui keberadaannya.
“Dari keterangan warga, terakhir kali bocah warga Kampung Kaserangan ini terlihat ikut takbir keliling bersama teman-temannya,” kata Kapolsek.
Dari hasil olah TKP, jasad korban ditemukan dalam keadaan tidak mengenakkan celana panjang merah dan tidak memakai baju. Dari hasil pemeriksaan TKP, baju korban ditemukan sekitar 5 meter dari lokasi mayat ditemukan.
“Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana panjang sedangkan baju stelannya yaitu baju muslim warna merah ditemukan kira-kira berjarak 5 meteran dengan posisi ditaruh di pepehonan,” terang Junaedi.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, jasad Baitil Uza dievakusi petugas ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan medis lebih lanjut. “Jadi untuk keterangan lebih lanjut, kita menunggu hasil pemeriksaan tim medis,” tandasnya.***
