SERANG, EKBISBANTEN.COM – Dari hari ke hari harga saham Bank Banten (BEKS) terus terjun bebas hingga menyentuh angka Rp22 per saham. Makin tergelincirnya saham bank daerah Provinsi Banten tersebut tentu saja membuat investor ketar ketir.
Fahrul salah satunya. Setiap hari ia tersu memantau saham dengan kode BEKS tersebut lewat aplikasi IPOT di smartphone nya.
“Saya mengeluhkan BEKS ini, kian hari makin amblas. Bahkan menurun menyentuh angka Rp 22 per saham hari Jumat, 5 April ini,” keluhnya.
Ia mengaku memilih Bank Banten karena sahamnya pernah moncer 3 tahun lalu, pernah jaya di angka Rp 110 lebih.
“Namun sayang, sahamnya jatuh sempat bertahan lama hingga ke Rp50. Di tahun 2024 menjadi tahun terburuk untuk pemegang saham BEKS, anjlok 8,33 persen. Bingung mau diapain,” keluhnya lagi.
Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo menyoroti bahwa amblasnya sahah Bank Banten tersebut akibat persoalan kredit macet.
“Kejadian kredit macet itu memang menjadi beban bagi Bank Banten,” ujarnya usai Rapat Paripurna.
Ia menuturkan, Bank Banten saat ini memerlukan citra positif untuk menaikkan harga sahamnya. “Tentunya perlu informasi positif dari Bank Banten dan pemerintah selaku pemilik saham mayoritas untuk menaikan simpati pelaku pasar modal,” imbuhnya.
“Memang ini tantangan bagi Bank Banten untuk memperbaiki tata kelola dan memperbaiki kinerjanya sehingga pasar itu percaya,” tutupnya.