Jumat, 27 Desember 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

TMMD ke-119 Kodim 0602/Serang, Merajut Harapan Masyarakat Desa Bojong Pandan

| Senin, 25 Maret 2024

| 14:00 WIB

TMMD
Ilustrasi keberhasilan program TMMD ke-119 Kodim 0602/Serang. (FOTO: ESIH/EKBISBANTEN.COM).

EKBISBANTEN.COM – Udara dingin menyapa pagi, sahut menyahut suara ayam berkokok membangunkan setiap mata yang terlelap sekaligus pertanda matahari mulai menyinari bumi.

Embun yang sedari malam bergantungan di dedaunan mulai berguguran, tetapi tidak dengan harapan karena sejatinya hal tersebut digantung setinggi langit.

Pagi itu, suasana sejuk seolah menusuk daging hingga ke tulang-belulang. Seteguk kopi pantasnya menjadi teman yang menghangatkan.

Setelah seteguk seruputan kopi itu, dari kejauhan, terlihat sekelompok tubuh berbadan tegap memasuki desa Bojong Pandan yang menyuguhkan hawa dingin.

Mereka mengenakan atribut lengkap, mulai baret, seragam serta membawa perlengkapan perang. Beberapa pasukan elit itu kian mendekat, mereka mempunyai misi-visi operasi khusus di bawah komando pimpinan.

Setelah beberapa saat diperhatikan dengan seksama, ternyata mereka adalah anggota TNI yang membawa senjata berupa pacul, wagon, dan “perlengkapan perang” lainnya.

Adapun “perlengkapan perang” itu tidak digunakan untuk menyerang musuh atau benteng pertahanan lawan, tetapi digunakan untuk kemajuan dan mewujudkan cita-cita yang telah lama diidamkan warga.

Ya, “perlengkapan perang” yang dibawa tim khusus tersebut semata-mata untuk menjalankan tugas mulia yang telah diprogramkan dalam TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-119 Kodim 0602/Serang.

Salah satu sudut Desa Bojong Pandan, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang.

Kondisi Desa Bojong Pandan dan Permasalahan yang Dihadapi

Desa Bojong Pandan merupakan sebuah desa yang berada di ujung Kabupaten Serang tepatnya di Kecamatan Tunjung Teja.

Secara geografis, luas Desa Bojong Pandan ini adalah 3,87 Km². Di mana sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bojong Catang,  sebelah barat berbatasan dengan Desa Kamuning, sebelah Selatan dan Timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Lebak.

Mayoritas penduduk di Desa Bojong Pandan bermata pencaharian sebagai petani dan buruh harian lepas. Belum lagi angka pengangguran di Desa tersebut pun masih terbilang tinggi.

Bahkan tidak sedikit masyarakat di Desa Bojong Pandan merupakan tamatan Sekolah Dasar (SD). Hal ini membuat Desa Bojong Pandan terkesan menjadi Desa tertinggal.

Anak-anak sekolah di Desa Bojong Pandan menggunakan perlintasan kereta api sebagai jalan alternatif untuk pergi dan pulang sekolah. Padahal hal itu sangat membahayakan tapi menjadi pilihan.

Permasalahan lainnya yakni sulitnya akses jalan di Desa Bojong Pandan yang mengharuskan masyarakat baik orang tua maupun anak-anak berjalan di atas perlintasan kereta api untuk ke tempat yang dituju.

Sebagai contoh, banyak siswa-siswi menggunakan jalan ini untuk berangkat ke sekolah dan Ibu-ibu berjalan di perlintasan kereta api ini pergi ke sawah.

Seyogyanya, ada jalan besar yang bisa digunakan masyarakat akan tetapi mereka harus berputar sejauh 3 kilometer. Karenanya masyarakat memilih jalan pintas itu meski membahayakan.

Tokoh masyarakat Desa Bojong Pandan saat menceritakan kejadian naas yang menimpanya.

Tokoh masyarakat Desa Bojong Pandan yang juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Nurul Falah, H. Hidayat menceritakan kisahnya yang harus terhempas kereta api pada 2013 lalu saat berjalan di perlintasan kereta api Bojong Pandan.

Kala itu, ia hendak pergi ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak dan harus melintasi rel kereta. Bersyukur H. Hidayat dapat diselamatkan meski hingga saat ini dirinya harus duduk di atas kursi roda.

Mendengar kabar dibangunnya akses jalan oleh Satgas TMMD Kodim 0602/Serang agar masyarakat tidak berjalan di perlintasan rel kereta api, membuat H. Hidayat menitikan air mata.

“Alhamdulillah berkat bapak TNI. Terima kasih atas kepeduliannya terhadap kami semoga dengan adanya jalan pintas ini, tidak ada lagi korban kecelakaan yang tersambar kereta api seperti saya,” katanya.

Salah satu rumah tidak layak huni yang diperbaiki dalam TMMD ke-119 Kodim 0602/Serang.

Begitu banyaknya rumah tidak layak huni (rutilahu) di Desa Bojong Pandan juga menjadi permasalahan lainnya yang ada di sini.

Padahal rumah merupakan prasarana penting untuk membentuk karakter anak. Di mana dukungan lingkungan yang nyaman dan sehat berpengaruh positif bagi orang tua dalam membesarkan dan mendidik buah hatinya.

“Kalau suka mikirin rumah, gimana gitu ya? Suka melamun. Apalagi kalau sudah hujan, pasti bocor dan banjir. Jadi kadang harus ke rumah saudara. Alhamdulillah senang, bersyukur dapat bantuan bedah rumah dari TNI dan Pemerintah,” ujar salah satu penerima bantuan bedah Rutilahu, Rukiyah.

Anggota TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas TMMd ke-119 Kodim 0602/Serang bersama masyarakat bahu membahu menyelesaikan sasaran fisik.

TNI, Polri, Pemerintah dan Masyarakat Bahu Membahu Selesaikan Sasaran Fisik dan Non Fisik TMMD Kodim 0602/Serang

Anggota TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas TMMD ke-119 Kodim 0602/Serang bersama pemerintah dan masyarakat di bawah kepemimpinan Dansatgas, Letkol Inf Mulyo Junaidi bersama-sama, bahu membahu menyelesaikan berbagai sasaran yang telah ditetapkan.

Dalam waktu 1 bulan pelaksanaan, seluruh sasaran fisik dan nonfisik telah rampung. Sasaran fisik itu mulai dari pembukaan jalan panjang 507 meter lebar 4 meter, pembuatan dua unit gorong-gorong, pembuatan jembatan dengan panjang 8×4 meter, pembuatan 1 unit MCK Komunal, rehab Musala 2 unit, dan renovasi rutilahu 5 unit.

Sementara sasaran non fisik direalisasikan dengan berbagai penyuluhan seperti penyuluhan keagamaan, hukum, kamtibmas, lingkungan hidup, bela negara, posyandu, posbindu, pencegahan stunting dan lain sebagainya.

Dansatgas TMMD ke-119 Kodim 0602/Serang yang juga merupakan Dandim 0602/Serang, Letkol Inf Mulyo Junaidi mengaku sangat bahagia dan bersyukur pelaksanaan TMMD di Desa Bojong Pandan dapat berjalan dengan lancar.

Selain itu, ia merasa bangga menyaksikan setiap proses yang dilewati dalam pelaksanaan TMMD ke-119 Kodim 0602/Serang.

“Setiap hari saya memonitoring perkembangan yang terjadi di Desa ini. Saya mendengar dan melihat secara langsung bagaimana anggota Satgas bersama masyarakat menumbuhkan sikap gotong royong yang merupakan warisan nenek moyang kita,” ungkapnya.

“Bagaimana mereka bekerja keras untuk mewujudkan harapan bersama. Tentu berbagai sasaran baik fisik maupun non fisik ini bukan untuk TNI tapi untuk rakyat. Sebagai wujud bakti kami kepada ibu kandung, sebagai wujud kehadiran kami di tengah kesulitan yang dihadapi,” tutur Dansatgas TMMD Kodim 0602/Serang.

Pelaksanaan TMMD Kodim 0602/Serang bahkan mendapatkan apresiasi tersendiri dari Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi, Mayjen TNI Mohammad Fadjar.

Dalam upacara penutupan TMMD ke-119 Kodim 0602/Serang, ia mengungkapkan sengaja datang, hadir dan menutup TMMD di Kabupaten Serang karena melihat dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat yang luar biasa dalam pelaksanaan TMMD di Desa Bojong Pandan ini.

Dalam kesempatan itu, Mayjen TNI Fadjar lantas menitipkan pesan pada masyarakat Desa Bojong Pandan untuk terus menggelorakan semangat gotong royong yang merupakan warisan asli bangsa Indonesia dan memelihara semangat kemanunggalan TNI dengan rakyat.

Beberapa hasil pengerjaan sasaran fisik dalam program TMMD ke-119 Kodim 0602/Serang.

Keberadaan TNI Rajut Harapan Masyarakat Desa Bojong Pandan

Satu bulan sudah pelaksanaan TMMD ke-119 Kodim 0602/Serang terhitung sejak 20 Februari hingga 20 Maret 2024. Satu bulan bukanlah waktu yang singkat, bukan pula waktu yang lama.

Keberadaan, peran serta dan capaian Satgas TMMD ke-119 Kodim 0602/Serang di Desa Bojong Pandang, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang bukanlah hanya cerita belaka, tapi menyisahkan kenangan yang nyata di ujung mata.

Kini, Ibu-ibu, bapak-bapak hingga anak-anak pelajar tidak perlu lagi berjalan kaki melewati perlintasan kereta api, karena sudah ada jalan pintas yang bisa dipergunakan dengan hati riang dan nyaman.

Saat ini, warga yang tidak memiliki rumah layak huni sudah memilikinya. Sehingga tidak perlu khawatir dengan kondisi rumahnya dan bisa fokus memperbaiki ekonomi keluarganya.

Tidak hanya itu, infrastruktur penunjang lainnya seperti gorong-gorong, jembatan, MCK Komunal, dan Musala yang nyaman sekarang sudah ada di Desa Bojong Pandan.

Hal ini menegaskan bahwa TNI tidak bisa dipisahkan dari rakyat Indonesia dan keberadaan TNI dari awal kelahiran hingga saat ini selalu bersama rakyat. Kekuatan rakyat adalah persatuan dan inilah yang akan mengantarkan Indonesia menjadi negara maju.

Teringat perkataan Panglima Besar Jenderal Sudirman: tidak ada kemenangan tanpa kekuatan, tidak ada kekuatan tanpa persatuan, dan tidak ada persatuan tanpa silaturahmi. Indonesia kuat dan jaya jika rakyatnya bersatu dan pengejawantahan persatuan yang paling konstruktif adalah dalam bentuk semangat ”gotong-royong”.

Semangat inilah yang dibawa TNI dalam program TMMD. Semangat gotong royong merajut harapan warga Desa Bojong Pandan. TNI-Rakyat bersatu, Indonesia Maju!

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top