SERANG, EKBISBANTEN.COM – Kabupaten Serang saat ini mengalami darurat soal penanganan sampah lantaran tidak dapat membuang sampah yang mereka produksi dikarenakan kerja sama pembuangan sampah dengan Pemkot Cilegon harus terhenti sementara akibat adanya penolakan dari masyarakat.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan TNI dalam hal ini Danrem 064/Maulana Yusuf bersama Dandim 0602/Serang beserta jajarannya.
Hal itu diungkapkannya saat membuka pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-119 tahun 2024 Kodim 0602/Serang di Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, pada Selasa (20/2/2024).
“Berkaitan dengan sampah, Kabupaten Serang dalam kondisi darurat karena belum memiliki pembuangan sampah akhir. Pak Danrem dan Pak Dandim akan membantu menyelesaikan permasalahan sampah ini,” katanya.
Dengan adanya kerjasama itu, Tatu menuturkan pihaknya bersama Danrem 064/MY akan menjadikan sampah yang ada bernilai ekonomis. Selain itu juga akan dibangun kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab mengelola sampah.
“Jadi nanti, sampah dari rumah akan kami selesaikan. Pak Danrem akan menjadikan sampah bernilai ekonomis,” jelasnya.
“Nah kenapa ini bekerja sama dengan TNI? Supaya mindset masyarakat bisa berubah bahwa sampah ini tanggung jawab bersama bukan hanya tanggung jawab pemerintah,” sambung Bupati Serang.
Sementara itu, Danrem 064/MY, Brigjen TNI Fierman Sjafirial Agustus mengatakan sebenarnya masih terlalu dini mempublikasikan rencana kerjasama yang akan dilakukan bersama Pemkab Serang mengenai penanganan sampah.
Hal itu lantaran saat ini, pihaknya masih dalam tahapan melatih enabler atau penggerak yang nantinya akan diterjunkan ke lapangan.
“Sebenarnya terlalu dini jika saya bercerita mempublikasikan mengenai rencana desain penanganan sampah mulai dari pengambilan, pemungutan sampai dengan nanti ke tempat pengolahan sampah. Tetapi karena ditanya, maka saya menjawabnya,” terangnya.
Brigjen TNI Fierman menjelaskan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan semua pihak bagaimana sampah itu dipilah dari rumah tangga baik itu berupa kertas, plastik dan lain sebagainya.
“Setelah itu bisa langsung diserahkan kepada unit yakni bank sampah. Nah dari bank sampah ini masyarakat akan mendapatkan reward. Jadi sampah rumah tangga itu akan dibeli,” tuturnya.
Adapun pembelian sampah itu nantinya dengan sistem digital pembayarannya menggunakan aplikasi.
“Tadi saya ngobrol dengan Ibu Bupati, nanti bisa dengan sistem digital pembayarannya. Nah itu tentu harus dilatih siapa saja yang akan berperan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Danrem 064/MY memaparkan sampah rumah tangga yang telah dibeli di Bank sampah nantinya akan langsung dibawa ke tempat pengolahan untuk menjadi bahan baku di pabrik.
“Kelanjutan dari sampah tadi yaitu langsung dibawa ke tempat pengolahan yang nantinya akan menjadi biji plastik atau kertas sebagai bahan baku di pabrik-pabrik yang ada khususnya di Provinsi Banten seperti Chandra Asri ataupun Indah Kiat,” ucapnya.
“Perannya sekarang adalah mengamplifikasi dan meluaskan. Jadi kita sekarang punya bank sampah itu partisipannya 4000 nah kita ingin menjadi bila perlu 40.000, 400.000 dan seterusnya. Jadi mari bergerak menjadi sampah bernilai dari sekarang,” pungkas Brigjen TNI Fierman.***