Jumat, 20 September 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Dosen Untirta Ajak Masyarakat Peduli Disabilitas

Budiman

| Senin, 4 Desember 2023

| 10:00 WIB

Kepala Jurusan Pendidikan Khusus (Kajur PKh) FKIP Untirta Sistriadini Alamsyah Sidik saat sambutan dalam acara peringatan hari disabilitas internasional 2023 di Alun-alun Timur, Kota Serang, Minggu(3/12/2023). Foto: Dokumentasi HIMA PKh.

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Kepala Jurusan Pendidikan Khusus (Kajur PKh) FKIP Untirta Sistriadini Alamsyah Sidik, mengajak masyarakat untuk peduli disabilitas. Hal itu ia ungkapkan bersamaan dengan memperingati hari disabilitas Internasional tahun 2023.

“Peringatan juga dilakukan untuk membangun kepedulian, bahwa anak berkebutuhan khusus atau disabilitas itu ada dan mereka butuh kepedulian dari masyarakat,” ujarnya di sela-sela acara di Alun-alun Timur, Kota Serang, Minggu (3/12/2023). 

Di Provinsi Banten dan Kota Serang sendiri, regulasi tentang  Pelindungan Penyandang Disabilitas telah diatur dalam Perda No 13 Tahun 2019, kemudian dilanjutkan dengan Perwal No 101 Tahun 2021. Kedua regulasi itu menguatkan perlindungan disabilitas. 

Hanya saja dalam bidang yang terkait, seperti pekerjaan dan sarana prasarana untuk disabilitas, katanya, masih perlu digalakkan. 

“Nah sekarang belum semua perusahaan mendorong itu, kemudian sarana dan prasarana. Guiding Block (jalan pemandu), tidak mengikuti aturan. Harusnya ada hal yang perlu diperhatikan, PR nya di sini,” terangnya. 

Ia melanjutkan, terkait pekerjaan, disabilitas pun sudah dibekali dengan latar belakang pengetahuan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Namun tetap saja, perusahaan terkadang masih memandang sebelah mata akan kehadiran disabilitas. 

“Sekolah khusus itu diberikan bekal keterampilan, menjadi modal awal untuk pekerjaan,” katanya. 

Oleh karenanya, ia terus melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama untuk kalangan internal Untirta. Ia berharap, kepedulian terhadap disabilitas dapat ditularkan dari mahasiswa atau lingkungan akademisi kepada masyarakat luas. 

“Memberikan sosialisasi internal kampus dulu, karena belum semua paham. FKIP ada mata kuliah pendidikan inklusi, itu diwajibkan fakultas, semua jurusan juga diwajibkan. Itu salah saru cara kita di FKIP,” katanya. 

“Kemudian di masyarakat luas, membangun kepedulian lewat sosialisasi, road show sekolah ke sekoah, pendidikan goes to school, memberikan informasi kebutuhan khusus seputar cara belajarnya, siapa anak kebutuhan khusus itu,” pungkasnya. 

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top