SERANG, EKBISBANTEN.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten menghimbau warga untuk mewaspadai potensi banjir dan longsor, terutama pada masa transisi cuaca dari musim kemarau ke musim hujan.
Hal ini perlu diantisipasi melalui peringatan sejak dini agar meminimalisir bencana keduanya, terlebih untuk wilayah desa yang rawan di Banten.
Berdasarkan catatan BPBD Banten, sebanyak 1.079 wilayah di Banten rawan banjir dan sebanyak 402 yang rawan longsor. Data tersebut tersebar di Kabupaten Kota di Provinsi Banten.
“Transisi dari kemarau dan hujan. Ada potensi banjir, kalau longsoran di kabupaten kota yang terjadi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana, Senin (13/11/2023).
Untuk mengantisipasi bencana alam, BPBD akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota dengan stakeholder di setiap kabupaten kota, TNI Polri serta para relawan.
BPBD juga sudah menyiagakan alat dan personel dan posko BPBD di Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Kota Tangerang dan Kabupaten Serang.
Nana mengatakan, posko tersebut untuk mempercepat penyebaran informasi dan memudahkan penanganan kepada masyarakat jika terjadi bencana.
“Dengan adanya posko ini akan mempercepat penyebaran informasi dan penyaluran bantuan ketika terjadi bencana,” terang Nana.
Dikatakan Nana, kemungkinan ada lokasi bencana baru, berdasarkan hasil prediksi tahun sebelumnya. Sehingga hal itulah yang perlu diantisipasi oleh semua pihak termasuk masyarakat.
“Dan tidak menutup kemungkinan dari data yang kita rilis tahun sebelumnya. Ada lokasi baru, karena prediksinya sudah ada,”ungkapnya.
Nana menyebut, faktor yang mempengaruhi terjadinya banjir dan longsor adalah alih fungsi lahan. Serta penambangan liar. Di faktor alih fungsi lahan, ada beberapa daerah resapan air yang menjadi perumahan.
“Alih fungsi lahan dari perkebunan jadi pemukiman, sementara sistem drainasenya belum tertata baik,” katanya.
Di faktor penambangan liar, paling parah di Kabupaten Lebak. Bahkan, pada tahun 2020 terjadi banjir bandang dan longsor di daerah tersebut.
“Karena penambangan liar yang akan berpengaruh terhadap keseimbangan hutan dan lahan,”bebernya.
Berdasarkan prediksi BMKG, Banten akan diguyur hujan pada bulan November ini walaupun belum merata dan puncaknya akan terjadi pada bulan Februari 2024 mendatang.
Sehingga BPBD meminta warga waspada terhadap lokasi yang berpotensi banjir dan longsor yang dapat mengancam korban jiwa.
“Maka perlu di waspadai dari sekarang sampai beberapa bulan ke depan, tapi tetap tidak boleh panik, tetap menjalankan aktivitas seperti biasa,”tandasnya.