Jumat, 20 September 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Utang Luar Negeri Indonesia Alami Penurunan US$ 2 Miliar

Esih Yuliasari

| Senin, 16 Oktober 2023

| 11:00 WIB

Ilustrasi uang dolar. (FOTO/FREEPIK)

EKBISBANTEN.COM – Bank Indonesia (BI) mencatat Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2023 kembali mengalami penurunan.

Adapun ULN per akhir Agustus 2023 sebesar US$ 395,1 miliar. Jumlah tersebut turun US$ 2 miliar dibandingkan ULN Juli 2023 sebesar US$ 397,1 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya mengatakan penurunan posisi ULN ini bersumber dari ULN sektor publik dan swasta.

“Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan turun sebesar 0,8% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 0,7% (yoy),” katanya, Senin (16/10).

Erwin menjelaskan, ULN pemerintah menurun dibandingkan dengan bulan lalu. Posisi ULN pemerintah pada akhir Agustus 2023 tercatat sebesar US$ 191,6 miliar, turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya yang sebesar US$ 193,2 miliar.

Atau secara tahunan tumbuh melambat menjadi 3,6% (yoy) dari periode sebelumnya sebesar 4,1% (yoy).

Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan volatilitas di pasar keuangan global yang tinggi.

“Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel,” jelasnya.

Sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN, ULN berperan penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas sehingga mampu menopang dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global. 

Erwin mengatakan posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.

Sementara itu, ULN swasta juga menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi ULN swasta pada akhir Agustus 2023 tercatat sebesar US$ 194,3 miliar, turun dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar US$ 194,5 miliar.

Secara tahunan, ULN swasta kembali mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,2% (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 5,5% (yoy).

“Penurunan ULN swasta ini terutama disebabkan oleh makin dalamnya kontraksi pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) menjadi 5,1% (yoy) dibandingkan dengan kontraksi 4,3% (yoy) pada periode sebelumnya,” tandasnya.***

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top