Minggu, 8 September 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Anies-Muhaimin antara Strategi dan Kongsi Politik

Admin

| Sabtu, 2 September 2023

| 15:38 WIB

Dosen Fikomm Universitas Mercu Buana Yogyakarta dan Direktur Riset Data Politik Indonesia, M Nastain

Oleh: M Nastain*

Penunjukan Muhaimin sebagai calon wakil presiden 2024 mendampingi Anies Baswedan merupakan kejutan terbaik pekan ini. Keputusan tersebut akan merubah peta politik secara nasional bagi keseluruhan konstestan. PKB yang selama ini aktif melakukan safari komunikasi politik dengan berbagai pihak, pada akhirnya melabuhkan pilihan pada Anies Baswedan.

Secara kalkulasi politik suara Nasdem dan PKB yang tidak berbeda jauh membuat pasangan ini sangat masuk akal. Komposisi yang ideal untuk didorong jika hanya berbasis kursi electoral. Akan tetapi secara elektabilitas apakah juga mumpuni tentu membutuhkan analisis lebih jauh karena dalam beberapa kali temuan riset nama Muhaimin tidak signifikan mendongkrak elektabilitas pasangan.

Keputusan Anies menjadikan Muhaimin sebagai cawpres pastinya sudah melalui sebuah perhitungan yang matang. PKB dalam dua kali pemilu terakhir mampu menunjukkan diri sebagai partai dengan basis pemilih islam terbanyak dengan mengantongi kurang lebih 9% suara meninggalkan partai berbasis islam lainnya.

Ditambah lagi soliditas warga Nahdliyin yang selama ini sudah melekat dengan PKB sebagai wadah politik praktis. Selain itu komposisi Anies-Muhaimin akan semakin menguatkan pasangan ini sebagai komposisi Nasionalis Relijius yang sejauh ini selalu berhasil mendongkrak elektabilitas.

Bagi PKB sendiri jika Muhaimin benar benar secara resmi didaftarkan sebagai cawapres 2024 bersama Anies Baswedan, tentu ini akan menjadi sebuah pencapaian yang luar biasa setelah 3 kali pemilihan presiden absen mendudukkan kadernya sebagai pemain utama.

Sebagai pengingat bahwa sejak 2009 sampai terakhir 2019, PKB hanya menjadi partai pendukung koalisi yang mencalonkan kader dari partai lain. Namun masih perlu diuji Kembali apakah pasangan ini akan mendapatkan penerimaan publik dan dukungan massive dari massa akar rumput tentu masih harus dilihat dalam beberapa waktu kedepan.

*Dosen Fikomm Universitas Mercu Buana Yogyakarta dan Direktur Riset Data Politik Indonesia

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top