Minggu, 8 September 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Gagal Dapat Rp1 Triliun, Provinsi Banten Belum Berhasil Jadi Juara TPID 2022

Raden Warna

| Kamis, 31 Agustus 2023

| 19:36 WIB

Tpid
(kanan-kiri) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat, Pj Sekda Banten Virgojayanti, dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023 dan Pemberian Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Award di Kantor KPw BI Banten. (Foto/Raden/Ekbisbanten.com)

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Provinsi Banten gagal mendapat insentif Rp1 triliun dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, sebab belum berhasil mendapat penghargaan atau juara Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tahun 2022 dari pemerintah Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto dalam agenda Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023 dan Pemberian Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Award, Kamis (31/8/2023).

“Hari ini akan diberi pemenang dari TPID Award dan ini diberi insentif oleh bu Menteri Keuangan sebesar Rp1 triliun, tahun ini periode pertama disalurkan kepada 33 daerah nanti terus bertahap, selanjutnya untuk tahun 2024 dijamin lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Airlangga.

Berdasarkan informasi yang dihimpun ekbisbanten.com, untuk area Jawa dan Bali provinsi yang berhasil mendapatkan penghargaan TPID Award 2022 adalah DKI Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Pj Sekda Banten Virgojayanti mengatakan, kendati belum mendapatkan penghargaan TPID, Provinsi Banten terbilang sukses untuk mengendalikan inflasi selama tahun 2023.

“Terkait belum berhasil menjadi juara, yang penting pengendaliannya berhasil itu yang penting, kita terus semangat, kita bisa memfasilitasi apa yang manjadi kebutuhan masyarakat terkait akses terhadap pangan dan sebagainya,” kata Virgo.

Masih kata Virgo, guna menjaga stabilitas inflasi di Banten Pemprov Banten sudah menganggarkan dana sebesar Rp64 miliar (belanja tak terduga) apabila terjadi guncangan ekonomi.

“Kita mengendalikan melalui kegiatan ada operasi pasar, kemudian meningkatkan produksi juga sesuai dengan kebutuhan, kemudian jika ada kenaikan sebagai nya kita akan subsidi, memberikan insentif terhadap distribusi pasangan, kita bersinergi terus dengan kabupaten dan kota intinya di Provinsi Banten tetap aman,” lanjut Virgo.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat menambahkan, guna memaksimalkan pengendalian inflasi di Banten, BI terus berupaya melakukan inovasi dengan bersinergi anatar kabupaten dan kota.

Salah satu inovasi yang saat ini digenjot BI yakni pada sentra pertanian, dengan melakuakn pembuatan senyra cabai di Banten, menurut Imad Banten merupakan wilayah pertanian yang masih minim dari sisi holtikultura, oleh sebab itu perlu ada sentra pertanian.

“Pertama kita ada hilirisasi di cabai, salah satunya pengadaan sentra cabai yang akan dibuat di Kabupaten Serang,” kata Imad.

Menanggapi soal TIPD Award, pihaknya berharap Banten dan wilayahnya bisa masuk dan terpilih menjadi darah yang mampu mengendalikan inflasi dengan baik.

“Tadi kan tahun 2022, tahun ini banyak inovasi, mudah-mudahan di tahun depan kita lebih baik,” pungkas Imad.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top