Jumat, 18 Oktober 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Ribuan Petani Minta PT Wilmar Stop Beli Gabah dan Beras

Raden Warna

| Rabu, 30 Agustus 2023

| 23:07 WIB

Wilmar
Ribuan pelaku usaha penggilingan padi di Banten melakukan unjuk rasa di Kantor PT Wilmar. (Foto/KPPB for Ekbisbanten.com)

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Ribuan petani yang tergabung dalam Komunitas Penggilingan Padi Banten, melakukan unjuk rasa di Kantor PT Wilmar Padi Indonesia di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang untuk stop mebeli gabah dan beras.

Tim Hukum Komunitas Penggilingan Padi Banten Rizal Hakiki mengatakan, PT Wilmar diduga melakukan praktik monopoli perdagangan, dengan cara membeli gabah dan beras dengan harga eceran tinggi.

“PT Wilmar mebeli gabah diatas HPP harga pembelian pemerintah yang diatur di peraturan badan pangan nasional nomor 6 tahun 2023. Kalau di peraturan itu kan Gabah Kering Panen (GKP) Rp5.000 per kilogram. Namun beberapa bukti kita menemukan PT Wilmar membeli gabah yang dibeli dengan harga Rp6.700 perkilogram,” kata Rizal kepada Ekbisbanten.com, Rabu (30/8/2023).

Rizal melanjutkan, hal tersebut berdampak terhadap jasa para pelaku penggiling padi yang sepi tidak mampu bersaing dengan PT Wilmar

“Mayoritas peetani selama satu dua bulan ini tidak mendapatkan pasokan gabah mereka tidak berani bertarung harga dengan PT Wilmar,” imbuh Rizal.

Tercatat sebanyak 1.500 orang dari berbagai daerah seperti dari Lampung, Serang, dan Pandeglang melakukan aksi unjuk rasa.

“Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) terkait pelanggaran UU Nomor 5 tahun 1999 tengang praktek monolopi dan persaingan usaha tidak sehat,” ujar Rizal.

“Kita berharap KPPU dalam 20 hari melakukan pemeriksaan pendahuluan dan proses bisa berjalan lebih cepat,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu pemilik penggilingan padi Ruslan menyampaikan, akibat dugaan pelanggran yang dilakukan PT Wilmar tersebut sebanyak 80 persen pengusaha tidak bisa melakukan produksi.

“Hampir 80 persen usaha kita terkapar, kalau gak begitu buat apa kita turun begini, kalau tadi harapan kita tidak menutup usaha nya namun menghentikan pembelian gabah dan padi itu saja,” terang Ruslan.

Informasi sementara yang diterima Ekbisbanten.com, pihak PT Wilmar menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah yakni PJ Gubernur terkait tuntutan dari komunitas.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top