SERANG, EKBISBANTEN – Dampak El Nino mengakibatkan 58 kecamatan di Banten mengalami kekeringan. Kecamatan paling parah dan banyak terjadi di Kabupaten Lebak.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Nana Suryana di Pendopo Gubernur, KP3B, Curug, Senin (28/8/2023).
Nana melanjutkan, dari kecamatan yang terkena dampak tidak semua desa mengalami kekeringan. “Tapi tidak semua desa di kecamatan itu kekeringan,” katanya.
Ia merinci, Kabupaten Lebak terdapat 27 kecamatan, Kabupaten Pandeglang ada 10 kecamatan, Kabupaten Tangerang ada 5 Kecamatan yang mengalami kekeringan.
“Kota Serang ada 3 kecamatan dan Kota Cilegon ada 3 kecamatan yang mengalami kekeringan. Untuk yang Cilegon, terutama daerah dataran tinggi,” katanya.
Sedangkan untuk wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, kata Nana, belum ada laporan dari warga terkait kekeringan. Ia mengatakan bahwa warga kedua kota itu lebih banyak menggunakan air dari PDAM, maka air tetap ada untuk kebutuhan sehari-hari. Itulah yang membuatnya tak ada laporan kekeringan di kedua wilayah itu.
Untuk Kabupaten Lebak yang terkena dampak paling parah dan banyak, lanjut Nana, pemerintah daerah tersebut telah menetapkan status darurat bencana.
“Penetapan status sudah dilakukan per Agustus sampai September,” ujarnya.
Sementara untuk Provinsi Banten, Nana menuturkan, masih dalam status siaga darurat bencana, belum berstatus darurat bencana. Adapun status darurat bencana masih menunggu situasi luasnya wilayah yang terkena dampak. Jika ada dua atau lebih daerah yang berstatus darurat bencana, barulah tingkat Provinsi Banten juga akan menetapkan sebagai provinsi dengan berstatus darurat bencana.
“Atau walaupun hanya satu daerah yang sudah menetapkan status namun kalau dampak kekeringan meluas ke daerah-daerah lainnya barulah ditetapkan status darurat bencana,” ujarnya.
Diketahui, El Nino merupakan fenomena iklim yang berkaitan dengan penurunan curah hujan yang disebabkan oleh suhu muka air laut di Samudera Pasifik bagian timur meningkat. BMKG memprediksi bila El Nino akan berlangsung hingga akhir tahun dengan bulan Agustus hingga Oktober 2023 sebagai puncaknya.
Daerah yang terkena terdampak cukup parah akibat El Nino yaitu: Sumatera bagian tengah hingga selatan, Riau bagian selatan, Jambi, Lampung, Banten, hingga Jawa barat.