Jumat, 18 Oktober 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Kabar Duka, Bocah 13 Tahun Asal Pabean yang Alami Gizi Buruk Meninggal Dunia

Admin

| Jumat, 21 Juli 2023

| 11:25 WIB

Gizi Buruk
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian saat melihat kondisi Imam yang mengalami gizi buruk sebelum meninggal pada 3 Juli 2023 lalu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon. (Foto: Diskominfo Cilegon untuk Ekbisbanten.com)

CILEGON, EKBISBANTEN.COM – Bocah 13 tahun bernama Imam, yang merupakan anak dari salah satu warga Lingkungan Karang Tengah, Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon yang sebelumnya dikabarkan mengalami gizi buruk akhirnya meninggal dunia pada Kamis, 20 Juli 2023 malam sekira pukul 19.30 WIB.

Sebelumnya, Imam menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon sejak 1 Juli 2023 lalu. Imam dikabarkan meninggal dunia setelah kondisi kesehatannya yang semakin memburuk.

Lurah Pabean, Nurul Hadiyati Mahfud membenarkan kabar duka tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya pada 17 Juli 2023 lalu, berdasarkan instruksi Wali Kota dan Camat Purwakarta terus memonitor perkembangan Imam.

“Saya bertemu sama dokter jaganya yaitu dokter Novi dan Wakil Dirut Pelayanan juga. Di situ hasilnya Imam kondisinya terus memburuk. Pendarahan kemudian kondisi jantungnya yang ngos-ngosan, kemudian kondisi anemianya yang 2,5 yang normalnya 13,” katanya kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).

Mengetahui kondisi kesehatan Imam yang semakin memburuk, kata Nurul, pihaknya disarankan oleh petugas RSUD untuk dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

“Namun bapaknya menolak. Kemudian saya rapatkan RT dan RW, tapi tetap bapaknya menolak. Setelah itu diputuskan kita pertemuan keluarga besar, keluarga dari ibunya Hamsari juga, keluarga dari ibu sambungnya didampingi oleh Babinkamtibmas dan tokoh masyarakat keputusannya tetap menolak. Rapatnya Senin malam, keputusannya tetap menolak,” ujarnya.

Melihat kondisi kesehatan Imam yang semakin memburuk, Nurul menuturkan bahwa ayahnya, Hamsari berkeinginan membawa pulang paksa anaknya untuk dilakukan perawatan di rumah saja pada Kamis, 20 Juli 2023 siang.

“Akhirnya kami ke rumah sakit, menyiapkan ambulans juga Pak Camatnya, kami, RT dan RW Bhabinkamtibmas ke rumah sakit. Namun Kamis kemarin kondisinya kritis, sehingga kami berhasil membujuk Pak Hamsari untuk tidak pulang paksa. Kondisinya kritis Kamis siang dan Kamis malam meninggal dunia,” pungkasnya.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top