CILEGON, EKBISBANTEN.COM – Siapa yang belum mengetahui apa itu satelit? Satelit adalah benda langit yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu.
Jika dibagi dari jenisnya, satelit memiliki dua jenis yaitu satelit alami dan satelit buatan. Kali ini kita akan membahas mengenai satelit buatan.
Satelit buatan adalah alat buatan manusia yang dibuat dan diluncurkan untuk tujuan tertentu. Ada banyak negara yang sudah membuat satelit dan telah diluncurkan ke ruang angkasa, termasuk Indonesia.
Sebelumnya, Indonesia pertama kali memiliki satelit pada tahun 1976 silam. Satelit itu diberi nama Palapa A1.
Kabarnya saat ini Indonesia akan kembali meluncurkan satelit dan siap mengudara dengan teknologi baru bernama SATRIA. Siapa yang sudah tahu tentang SATRIA? mari kita mengenal lebih dekat!
Dikutip dari postingan Instagram @kemenkominfo, dijelaskan bahwa SATRIA adalah singkatan dari Satelit Republik Indonesia.
Proyek SATRIA merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah melalui Kementerian Kominfo dalam menuntaskan kekurangan konektivitas pada layanan publik pemerintahan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar serta perbatasan.
Proyek SATRIA juga diketahui masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
SATRIA yang diketahui juga digadang-gadang sebagai satelit dengan inovasi baru dan teknologi canggih ini memiliki spesifikasi yang cukup mentereng.
Masih dikutip dari sumber yang sama, spesifikasi SATRIA antara lain satelit yang berteknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) Ka-band pertama di Indonesia.
Memiliki prosesor transparan digital, memiliki mekanisme empat pendorong listrik, kapasitas terbesar di Asia dengan total kapasitas sebesar 150 Gbps dan memiliki life time minimal 15 tahun.
Selain itu, SATRIA juga memiliki lima panel untuk setiap sayap solar array, memiliki tiga antena reflektor, memiliki 116 spot beams untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia dan memiliki teknologi pemrosesan digital terbaru.
Satelit yang diproduksi oleh Thales Alenia Space di Prancis ini merupakan satelit pertama di Asia yang mengadopsi bodi Spacebus Neo Level 6. Rencananya, SATRIA akan diluncurkan dengan roket Falcon 9 oleh SpaceX milik Elon Musk dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat dengan bobot 4,6 ton.