Jumat, 18 Oktober 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Kementerian BUMN Ajukan PNM Sebesar Rp57,9 Triliun

Asra and

| Rabu, 7 Juni 2023

| 12:13 WIB

Menteri BUMN
Menteri BUMN, Erick Thohir. (FOTO: DOK. BUMN).

EKBISBANTEN.COM – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai untuk 8 BUMN pada tahun 2024.

Adapun jumlah total PMN yang diajukan sebesar Rp57,9 triliun. PMN ini nantinya akan digunakan untuk tambahan investasi dan operasional perusahaan, serta untuk menuntaskan proyek-proyek yang sedang dikerjakan.

“Kami mengajukan PMN untuk tahun 2024 yang sebenarnya kami meminta untuk tambahan PMN di tahun ini,” kata Erick Thohir saat melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI.

“Namun, Kementerian Keuangan mengakumulasinya di PMN tahun 2024. Makanya, kalau kita lihat angkanya PMN tahun 2024 berubah tadinya Rp33,9 triliun menjadi Rp57,9 triliun,” sambungnya.

Adapun PMN yang sebelumnya diajukan untuk bisa cair di 2023 di antaranya, PT Hutama Karya (Persero) (HK) sebesar Rp12,5 triliun, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sebesar Rp8 triliun, dan IFG (Bahana Pembinaan usaha Indonesia) sebesar Rp3,56 triliun, sehingga total mencapai Rp24 triliun.

“Sebenarnya  ada usulan yang sudah disepakati waktu itu untuk PMN tambahan PMN tahun ini, yakni usulan IFG sebesar Rp3,56 triliun, karena sitaan dari kejaksaan tidak bisa berupa cash, dan masih barang. Ada juga untuk Wijaya Karya, dan Hutama Karya, tetapi dari Kemenkeu ini dimasukkan untuk 2024,” jelasnya.

Kemudian, total PMN yang diusulkan untuk tahun depan di antaranya, PT PLN (Persero) sebesar Rp10 triliun, PT Hutama Karya (Persero) (HK) sebesar Rp10 triliun, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) sebesar Rp4 triliun, IFG sebesar Rp3 triliun, Industri Kereta Api (INKA) sebesar Rp3 triliun, Rekayasa Industri (Rekin) sebesar Rp2 triliun, dan ID Food sebesar Rp1,9 triliun.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo berharap agar tambahan PMN 2023 tersebut, diharapkan bisa cari pada awal tahun 2024. Tambahan PMN ini khususnya untuk Wijaya Karya (WIKA) dan Waskita Karya.

Kami mengajukan PMN ini untuk menyelesaikan beberapa ruas tol Waskita melalui Hutama Karya. Jadi, ada ada ruas tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) dan Kayu Agung Palembang Betung (Kapal Betung) yang kita rencanakan saat ini untuk disuntik PMN melalui HK. Tidak menutup kemungkinan, kita akan ada penambahan apabila kebutuhan restrukturisasi meningkat,” jelasnya.

Dia menjelaskan, sebagai PMN tambahan 2023 yang diharapkan cair diawal 2024, kebutuhan PMN WIKA sebesar Rp 8 triliun, akan digunakan untuk memperkuat modal perseroan yang memang saat ini sedang mengalami restrukturisasi keuangan.

Lebih lanjut, selain PMN tunai, Kementerian BUMN juga mengajukan PMN non tunai dengan total sebesar Rp 673,36 miliar untuk penguatan struktur modal.

PMN ini rencananya akan diberikan kepada PT Len Industri (Defend ID) sebesar Rp649,23 miliar, dan untuk PT. Varuna Tirta Prakasya (Persero) sebesar Rp24,13 miliar.***

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top