SERANG, EKBISBANTEN.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten memperkirakan pada jumlah data pemilih akan mengalami penurunan kurang lebih 34 ribu lebih menjelang Pemilu 202. Data itu berdasarkan pemutakhiran data pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP).
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Provinsi Banten Agus Sutisna dalam Rapat Koordinasi Pemutakhiran Data Pemilih (Mutarlih) pada Jumat (19/5/2023).
“Jumlah pemilih mengalami penurunan 34 ribuan lebih,” kata Agus.
Penurunan jumlah pemilih, kata Agus, terjadi karena adanya laporan serta tanggapan dari masyarakat mengenai kondisi terkini. Seperti adanya data ganda, pindah domisili dan lain-lain. Jika terjadi hal itu, maka status pemilih menjadi tidak memenuhi syarat (TMS).
“Misalnya dalam rentan waktu kurang lebih 1 bulan, ada yang meninggal kemudian ada yang data ganda terutama, lalu kemudian juga ada pindah domisili dan lain-lain. Sehingga mau tidak mau itu harus kita TMS kan, tidak memenuhi syarat, itu yang kemudian mengakibatkan terjadinya pengurangan jumlah DPS ke DPSHP,” terangnya.
Sedangkan untuk Tempat Pemungutan Suara (TPS), Agus menerangkan, terjadi penambahan di Kabupaten Lebak sebanyak 4 TPS.
“Tapi TPS nya nambah menjadi menambah 4 TPS,” terangnya.
Untuk jumlah TPS, sambung Agus, dirinya meyakini data akan berakhir pada angka 33.315 TPS se Provinsi Banten. Walaupun terdapat penambahan, hal itu tidak akan terlalu signifikan.
“Bahkan kalo TPS insyaAllah terkunci di 33.315 kalaupun ada penambahan mungkin tidak akan banyak,” ujarnya.
Kendati demikian, Agus mengatakan bahwa data pemilih akan terus berubah-ubah menjelang Pemilu 2024 ini.
Agus mengaku bersama timnya akan terus melakukan pemutakhiran Data Pemilih Sementara (DPS) hingga menjadi Data Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP).
”Sehingga data masih tetap akan dinamis, masih dimungkinkan terjadi perubahan meskipun kami meyakini walaupun ada perubahan tapi tidak terlalu banyak,” tandasnya.
