Kamis, 28 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Kadin Indonesia Sebut Perputaran Uang Selama Periode Mudik Diperkirakan Sentuh Rp92,3 Triliun

Asra and

| Senin, 17 April 2023

| 13:37 WIB

EKBISBANTEN.COM – Perputaran uang selama periode mudik 2023 diperkirakan menyentuh Rp92,3 triliun.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang dalam dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/4/2023).

“Hampir setengah jumlah penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan pada periode mudik Lebaran 2023. Dengan besarnya jumlah penduduk yang melakukan pergerakan ini maka jumlah uang yang beredar pun juga meningkat pesat,” katanya.

Ia menyebut proyeksi tersebut dihitung dari jumlah pemudik tahun ini yang diperkirakan mencapai  123,8 juta orang atau setara dengan 30.752.000 keluarga di Indonesia.

“Jika setiap keluarga membawa uang rata rata Rp 3.000.000 maka perputaran uangnya sebesar tersebut di atas. Ini dihitung rata rata paling minimal, masih berpeluang diatas itu,” ungkap Sarman.

BACA JUGA: Animo Mudik Lebaran 2023 Tinggi, KAI Belum Berencana Mengeluarkan Kereta Api Tambahan

Adapun menurutnya, perputaran uang tersebut akan akan menyebar di sejumlah sektor terkait kegiatan mudik. Terutama usaha transportasi darat, laut, dan pesawat udara.

Kemudian, sektor usaha kuliner, hotel/penginapan, restoran, kafe, destinasi wisata, UKM makanan khas daerah. Selain itu, penjual souvenir, warung dan toko oleh-oleh  dan berbagai produk unggulan daerah diperkirakan akan juga ikut kecipratan untung dari kegiatan mudik lebaran.

“Mudik Idulfitri tahun ini terdiri atas mudik antar Kabupaten/kota, antar provinsi, antar pulau dan antar wilayah. Antar wilayah maksudnya dari Kawasan Barat ke tengah dan timur atau sebaliknya,” jelasnya.

Untuk itu, pemerintah daerah diimbau untuk memastikan para pengusaha di daerah tidak menaikkan harga seenaknya. Hal ini bertujuan agar para pemudik lebih leluasa dalam membelanjakan uangnya

“Seperti tarif masuk ke lokasi wisata, tarif hotel/penginapan, harga makanan/minuman  khas daerah atau oleh-oleh, diharapkan tidak mengalami kenaikan yang memberatkan konsumen,” terang Sarman.

“Pelaku usaha di daerah tujuan mudik harus dapat menciptakan pelayanan yang berkesan sehingga para pemudik tidak ragu membelanjakan uangnya selama liburan,” tandasnya.*

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top