SERANG, EKBISBANTEN.COM – Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banten membagi-bagikan Sarung dan Peci berlogo NU kepada masyarakat sekitar. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
Ketua PW GP Ansor Banten Ahmad Nuri mengatakan, sebenarnya kegiatan tersebut tak hanya membagikan sarung dan peci.
“Dimulai dengan buka bersama, lalu santunan yatim piatu,” ungkapnya usai kegiatan di Sekretariat PW GP Ansor Banten, Dalung, Kota Serang, Kamis (13/4/2023).
Melalui kegiatan itu, ia ingin agar para kader Ansor dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar terlebih Banten dan Indonesia.
“Semangat kebangsaan ini harus juga berdedikasi pada semangat sekelilingnya, jangan punya sejarah panjang tentang NKRI tapi masih ada orang miskin, masih ada orang yang membutuhkan pertolongan tapi ternyata kader Ansor diam saja,” terangnya.
“Nah di bulan ramadan ini saya ingin merefleksikan kembali, menekankan kembali semangat itu, harus muncul di tengah-tengah kita,” tambahnya.
Ia melanjutkan, pada bulan suci ramadan tak hanya meningkatkan keshalehan privat, namun juga penting untuk meningkatkan keshalehan sosialnya, salah satunya dengan berbagi antar sesama.
“Saya kira syarat itu yang harus kita runingkan di tengah-tengah publik dan umat di Banten ini. Kita juga mengusung tema konsolidasi cinta dan kepedulian, ini juga penting. Ramadan bukan hanya keshalehan privat personal, kita berbagi,” ungkapnya.
Untuk jumlah sarung dan peci logo NU sendiri, Ia menghitung sebanyak 500 sarung dan peci yang dibagikan kepada kader Ansor dan masyarakat. Ia ingin agar NU tetap di hati masyarakat.
“Agar peci yang berlogo NU itu tetap bermasyarakat, Banten khususnya, bukan berarti kita simbolik, tapi makna NU kita ada persaudaraan sejati di sana antar umat yang kita bangun selama ini,” ujarnya.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sebagai refleksi tentang makna Nuzulul Qur’an serta bentuk kebersamaan yang dibalut dalam silaturahmi antara kader Ansor dengan masyarakat.
“Kegiatan tradisi santunan dan berbagi sarung ini kita lakukan sengaja, merefleksikan kembali tentang makna Nuzulul Qur’an ini,” ungkapnya.
Terakhir, ia mengatakan bahwa kegiatan ini sebenarnya sudah menjadi tradisi bagi PW GP Ansor dan akan terus berlanjut.
“Kegiatan ini sudah tradisi Ansor semenjak 2017, kita menjabat sebagai ketua sebelum kantor ini berdiri kita telah melakukan tradisi ini,” tandasnya.
