SERANG, EKBISBANTEN.COM – Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartanto menyebut, target inflasi Indonesia pada tahun 2023 sebesar 3,6 persen.
Menurut Airlangga, hal tersebut bisa terealisasi dengan kerjasama melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) bersinergi dengan seluruh elemen pemerintahan termasuk Bank Indonesia (BI).
“Tentu ini menjadi pondasi yang kuat menghadapi ketidakpastian perkonomian di tahun 2023 dan tahun 2024, kerjasama melalui GNPIP,” kata Airlangga, Minggu (5/3/2023).
Airlangga melanjutkan, skema program yang akan dilakukan di tahun 2023 guna mengendalikan inflasi diantaranya dengan menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat, yang akan dilakukan pada bulan Maret, April, dan Mei.
“Yang kedua, optimalisaisi operasi pasar dan pasar murah bagi komoditas pangan strategis, kementiran ketahanan pangan dan bulog sudah menyiapkan agar keterjangkauan harga tersedia di pasar tradisional,” lanjut Airlangga.
Kemudian, alokasi anggarasan subsisidi ongkos angkut guna mendukung pengawasan pangan dan energi juga akan dilakukan. Terakhir, dukungan dari bankir juga akan menjadi stimulus bagi pengusaha guna mendongkrak perekonomian di masyarakat.
Selama tahun 2022, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp104,2 triliun guna mengendalikan laju inflasi, terutama pada sektor pertanian dan pangan.
“Inflasi di tahun 2022 sebesar 5,51 persen, dan ini merupakan output dari anggaran tersebut kami apresiasi gubernur dan bupati serta walikota. Capaian ini lebih rendah dari prediski awal 6-6,5 persen,” pungkasnya.
