Jumat, 20 September 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Inflasi Februari 2023 Menurun, Kelompok Inti dan Volatile Food Jadi Faktor Utama

Irfan Fahrulroji Suparlin and

| Kamis, 2 Maret 2023

| 14:16 WIB

Foto: Freepik.com

CILEGON, EKBISBANTEN.COM – Inflasi Februari 2023 menurun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya. Berdasarkan data BadanPusat Statisitk (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2023 menurun dari 0,34 persen (mtm) pada bulan sebelumnya menjadi 0,16 persen (mtm).

Dalam keterangan yang dirilis oleh Bank Indonesia di website resminya pada Rabu, 1 Maret 2023, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Fadjar Maharsi mengatakan, penurunan inflasi pada Februari 2023 itu didukung oleh sejumlah faktor, terutama didorong oleh penurunan inflasi kelompok inti dan volatile food

“Perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh positif respon kebijakan moneter Bank Indonesia serta sinergi erat pengendalian inflasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategi lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan ( GNPIP) di berbagai daerah,” katanya.

Dengan perkembangan tersebut, kata Fadjar, inflasi IHK secara tahunan tetap terkendali sebesar 5,47 persen (yoy), meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,28 persen(yoy). 

“Ke depan, Bank Indonesia menetapkan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1 persen pada semester I 2023 dan inflasi IHK kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen pada semester II 2023. Bank Indonesia akan terus memperkuat pengendalian inflasi,” ujarnya.

Selain itu, Fadjar mengungkapkan bahwa inflasi inti Februari 2023 juga menurun. Inflasi inti tercatat sebesar 0,13 persen (mtm) menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,33 persen (mtm). 

“Penurunan inflasi inti sejalan dengan normalisasi pola musiman awal tahun, khususnya dari kelompok komoditas perumahan. Secara tahunan, inflasi inti Februari 2023 tercatat sebesar 3,09 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,27 persen (yoy),” ungkapnya.

Kelompok inflasi volatile food juga menurun dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya. Fadjar menyampaikan, kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 0,28 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,40 persen (mtm). 

“Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai rawit. Namun demikian, kelompok volatile food secara tahunan mengalami inflasi sebesar 7,62 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 5,71 persen (yoy),” ucapnya.

Sementara itu di sisi lain, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 0,14 persen (mtm), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,55 persen (mtm). 

Menurut Fadjar, perkembangan ini terutama disumbang oleh peningkatan harga rokok kretek filter dan rokok putih akibat kenaikan cukai tembakau. Peningkatan inflasi kelompok harga yang diatur lebih lanjut tertahan oleh deflasi tarif angkutan udara seiring dengan penurunan harga avtur. 

“Secara tahunan, harga komponen administered mencatat inflasi sebesar 12,24 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 12,28 persen (yoy),” pungkasnya.*

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top