EKBISBANTEN.COM – Knight Frank Global menyebutkan bahwa subsektor kawasan industri adalah bagian sektor properti yang terus berkembang sejak masa pandemi hingga saat ini. Bahkan, subsektor kawasan industri masih menjadi best performer di sektor properti, setidaknya dalam dua tahun terakhir ini.
Willson Kalip, Country Head Knight and Frank Indonesia menyatakan seperti telah diprediksi subsektor kawasan industri akan terus bertahan dan bertumbuh di tengah pandemi, serta mampu menghadapi berbagai tantangan ekonomi lain di kancah global.
“Dibandingkan paruh pertama tahun lalu, transaksi di kawasan industri pada semester I-2022 meningkat melalui kegiatan lini bisnis pusat data, kimia, dan logistik sebagai generator utama saat ini,” jelas dia kepada wartawan, baru-baru ini.
Jakarta disebutkan sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan logistik yang cenderung stabil di angka 2,8 persen. Hasil riset terbaru dari Jakarta Property Highlight menyebutkan bahwa pada paruh pertama 2022, total penjualan sektor kawasan industri tercatat 67,25% dengan total luasan lahan industri yang terserap di Jabodetabek adalah 133 hektar.
Sementara itu, kawasan Bekasi masih menjadi kawasan yang menyerap lahan industri terbesar, yaitu sekitar 38 persen dari total serapan lahan industri di Jabodetabek. Di posisi kedua ada Karawang, diikuti Cilegon dan Serang, Tangerang, serta Bogor.
Syarifah Syaukat, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia menyebutkan total stok lahan kawasan industri meningkat tipis dari ekspansi land bank yang ada. Ekspansi atas land bank dilakukan oleh pengembang untuk mengakomodasi kebutuhan pasar.
“Untuk harga tidak terdapat perubahan berarti, meski masih bisa terlihat terdapat peningkatan pada submarket koridor timur,” jelas Sari, demikian dia akrab disapa.
Secara rinci, setidaknya serapan lahan kawasan industri mencapai 70% pada tahun ini yang dikontribusikan oleh koridor timur.
Sementara itu, lima sektor yang masih berpotensi dan berlanjut menyerap lahan diantaranya data center, chemical, synthetic leather & shoes, logistic, dan building material.
“Data Center menjadi yang paling menarik dengan permintaan dan serapan lahan yang terus bertambah,” kata Sari.
Toni Peredina, Property and Engineering Management, Knight Frank Indonesia menga-takan dalam dua tahun terakhir, data center memang mendominasi serapan lahan industri di koridor timur.
Secara teknis, pengelolaan ruang dan manajemen risiko untuk lahan atau bangunan yang dimanfaatkan oleh data center haruslah berdasarkan standarisasi Health, Safety and Environtment (HSE) yang ketat.
“Hal ini penting karena data center dengan kualitas internasional yang memiliki tier 4 hanya boleh memiliki downtime 30 menit sela-ma setahun atau uptime sebanyak 99,995 persen dalam setahun,” jelas dia.
Saat ini, prospek penggunaan data center di Jakarta tergolong tinggi di Asia Tenggara yaitu 5,6 MW per million capital. Diprediksi tingkat penggunaan akan tumbuh 26% dalam 10 tahun ke depan.
Sebelumnya, Knight Frank Asia Pasifik juga memprediksi bahwa sektor industri terutama logistik dan data center sangat potensial dengan rerata pertumbuhan harga sewa pergudangan modern yang meningkat sekitar 3 persen di paruh pertama 2022 dibanding periode yang sama tahun lalu.