KOTA SERANG, EKBISBANTEN.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menggandeng Badan Usaha Logistik (Bulog) untuk menangani inflasi.
Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar usai rapat koordinasi pengendalian inflasi, Rabu (8/2/2023).
“Berdasarkan data kita sudah surplus beras lalu hasil kontribusi pangan kita nomor delapan di Indonesia, bila nanti akan memicu inflasi kita akan hubungkan dengan pemerintah atau Bulog,” ungkapnya.
“Kita punya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kita punya PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM) mungkin bisa mengontrolnya,” sambung Pj Gubernur Banten.
Selain menggandeng Bulog, Al Muktabar juga terus menjalankan sidak operasi pasar.
“Jalan terus kok sidak pasar agar stok pangan kita aman dan terkendali juga melalui mekanisme pasar Bulog, tidak perlu panik,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Banten, Bambang Widjonarko meminta untuk mengantisipasi beras dan minyak goreng cenderung mengalami kenaikan di bulan Maret nanti.
“Dua komoditas ini ada kecendrungan mulai naik, ada kekhawatiran pasokannya relatif menipis sebelum panen raya bulan Maret nanti,” katanya.
Kendati demikian, Ia meyakini jika Bulog nantinya akan menjaga pasokan sehingga bisa meminimalisir apa yang akan terjadi.
“Nanti juga ada cadangan beras yang bisa disalurkan kepada kelompok masyarakat yang memang tingkat ekonominya relatif memang perlu dibantu. Sementara operasi pasar juga menggunakan beras Bulog,” jelasnya.
Sebelumnya BPS Banten merilis data inflasi provinsi Banten sebesar 0,48 persen. Kota Cilegon per Januari 2023 mengalami inflasi terbesar dengan nilai 0,88 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,86. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Serang sebesar 0,33 persen dengan IHK sebesar 118,14.***