Senin, 23 Desember 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Sinergikan APBN Dan APBD, Pemprov Banten Dukung Pemulihan Ekonomi

| Jumat, 27 Januari 2023

| 16:46 WIB

Agenda Taklimat Media Laporan Perekonomian Dan Kinerja Fiskal, Moneter, Dan Keuangan Daerah Provinsi Banten di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten. (Foto/BI Banten)

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Sinergi Anggaran Belanja Pendapatan Nasional (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) telah mendukung pemulihan ekonomi di Provinsi Banten. Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar.

“Selama tahun 2022, kinerja fiskal melalui APBN dan APBD menunjukan hasil yang positif. Mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional dan Daerah. Bisa mendukung pemulihan kesehatan APBN dan APBD,” ungkap Al Muktabar saat menjadi pembicara utama secara virtual dalam Taklimat Media Laporan Perekonomian Dan Kinerja Fiskal, Moneter, Dan Keuangan Daerah Provinsi Banten di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Kamis (26/1).

“Dengan APBN dan APBD yang pulih maka bisa diposisikan menjadi instrumen yang bisa diandalkan untuk menjaga rakyat kita. Menjaga ekonomi, menjadi instrumen yang diandalkan untuk menjaga ketidakpastian. Kita tetap optimis bahwa ekonomi kita masih akan dapat tumbuh pada Tahun 2023 dengan indikator yang sangat baik,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama,Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten M Tranggono mengungkapkan untuk perekonomian Tahun 2023 di antaranya sudah diantisipasi dalam Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Banten. Di antaranya konektivitas, aksesibilitas untuk kelancaran pembangunan, hingga Upah Minimum Regional (UMR).

“Alhamdulillah UMR di Provinsi Banten terkelola dengan baik. Sehingga menopang penyelenggaraan sektor produksi,” ungkapnya. 

“Kita (Pemprov Banten, red) fokus pada pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat. Belanja masyarakat lebih naik sehingga ekonomi berkembang,” tambahnya. 

Seperti yang diungkapkan, agenda ke depan Pemprov Banten adalah pengendalian inflasi, pembinaan UMKM untuk produk lokal, penanganan stunting dan gizi buruk, hingga kemiskinan ekstrem. 

Hal senada juga diungkap Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten Rina Dewiyanti. APBD Provinsi Banten Tahun 2023 hampir mencapai Rp 12 triliun telah memenuhi belanja urusan wajib pelayanan dasar/mandatory pendidikan sebesar  26,75 persen kesehatan sebesar 14,98 persen,  belanja pegawai 18,08 persen Pengawasan Intern Pemerintah sebesar 0,52 persen serta Pengembangan SDM aparatur sebesar 0,46 persen.

“Provinsi Banten sudah menjadi daerah dengan rasio kemandirian yang tinggi, karena 73% Pendapatan Asli Daerah (PAD) menunjang APBD,” ungkap Rina. 

Rina mengatakan, pada APBD Provinsi Banten Tahun 2023 untuk belanja dalam rangka pemenuhan target-target infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan yang merupakan belanja wajib dari Pemerintah Pusat terpenuhi. Juga mencakup penanganan inflasi, penanganan stunting dan gizi buruk, kemiskinan ekstrem, serta Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Untuk TKDN, kita mencapai 88 persen atau Rp 4,7 triliun,” tutupnya.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top