KOTA SERANG, EKBISBANTEN.COM – Pameran ternyata tak harus di galeri atau ruang-ruang pameran. Sekelompok anak muda Banten dari berbagai komunitas menggelar pameran seni visual di Coffee Shop & Ruang Kolaborasi 51 Derajat, Kota Serang.
Pameran seni yang diberi tema “GoodMood” tersebut dilaksanakan selama satu pekan penuh, dari 21-27 Januari 2023.
Sebanyak 16 peserta turut memamerkan karya-karya terbaiknya, mulai dari Lukisan, instalasi, digital painting, kriya, bahkan fotografi. Total karya yang dipamerkan mencapai 25 karya.
Omen Yoga, penggagas sekaligus peserta pameran mengatakan bahwa pemilihan memilih tema tersebut harapannya setiap orang yang hadir dapat merasakan getaran yang terasa hingga level emosional serta bebas menafsirkan sebuah karya seni tanpa harus terpaku pada “arti” karya tersebut.
“Kami berharap karya kami dapat memberikan efek ‘goodmood’ bagi para penikmat seni, karena karya seni seharusnya dapat dinikmati oleh semua kalangan tanpa penghalang apapun,” katanya.
Dalam pembukaan pameran yang dilaksanakan tadi malam, hadir juga beberapa seniman Banten seperti Qibro Pandamprana, Deden Mulyana, Adhi Handayana, dan Wahyu Widiyantono.
Dalam kesempatan itu, Qibro sangat mengapresisi kerja-kerja kolektif anak-anak muda yang memiliki kecintaan terhadap seni.
“Sangat mengapresiasi, terlebih acara ini diinisiasi anak-anak muda dari mulai konsep hingga pelaksanaannya,” ungkap pemilik Galeri Ipik Dalung dan Pembina Ekosistem Sanggar Embun tersebut.
Dalam Talkshow yang dilaksanakan, salah satu pelukis Banten merasa ada suasana yang baru yang berbeda yang dibawa anak-anak muda.
“Waktu saya masuk dan melihat karya-karya yang dipamerkan, kok saya enggak merasa ini seperti di Serang. Terasa seperti sesuatu yang baru, kreatif dan keluar dari pakem-pakem yang biasanya sangat konvensional,” ujarnya.
Selain Adhi, perupa Banten Deden Mulyana juga mengatakan bahwa pameran-pameran seperti ini bisa memantik anak-anak muda lainnya untuk giat berkaya, dan menjadi ruang alternatif untuk berkesenian.
Dalam Talkshow itu juga, Agisthia Lestari, peserta dan salah satu penyelengara mengatakan bahwa pameran bersama ini diselenggarakan sebagai usaha untuk mencipkan ruang alternatif sekaligus untuk merawat ekosistem berkesenian di Banten.
“Kami melihat masih banyak teman-teman yang memiliki potensi seni, tapi belum memiliki ruang untuk mempublikasikan hasil karyanya,” tandasnya.
Pameran bersama ini memiliki serangkaian acara mulai dari Talkshow, Performance Art dari Putri Wartawati, Workshop ‘Kritik Seni’ Bersama Wahyu Widiyantono, Workshop ‘Menjual Karya di Platform Fiverr’ bersama Illustroboy, Musik dari Pecah Kongsi Kolektif, Menggambar bersama Merespon Performance Art dari M. Muhlis, pemutaran dan Diskusi Film 5 Pare yang telah memenangkan penghargaan Top 3 Eagle Award.*