Sabtu, 28 September 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik, Indonesia Bersiap Produksi Baterai Pertama di Indonesia

, and

| Jumat, 13 Januari 2023

| 17:03 WIB

Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas, Jumat (13/1). (FOTO: BPMI SETPRES).

EKBISBANTEN.COM – Produksi baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia ditargetkan akan dimulai pada tahun 2024 mendatang. Hal itu dilakukan pemerintah untuk mendorong pembangunan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Tanah Air.

Demikian disampaikan Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangannya setelah rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, (13/1/2023).

“Kita sudah membuat beberapa formulasi bahwa pembangunan ekosistem baterai mobil terus berjalan. Dan direncanakan tahun 2024 produksi kita sudah mulai berjalan di semester pertama 2024 yang dibangun oleh LG di Karawang,” katanya.

Ia mengungkapkan, konstruksi ekosistem baterai kendaraan listrik dari hulu sampai ke hilir antara LG Electronics dan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) akan dimulai pada tahun ini.

Bahlil menyampaikan, pemerintah akan melakukan pembatasan terhadap pembangunan smelter yang tidak berorientasi kepada energi hijau.

“Ke depan, kita akan melakukan pembatasan terhadap pembangunan smelter yang tidak berorientasi pada green energy. Ini sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah dalam rangka melakukan penataan terhadap pembangunan produk yang berorientasi pada green energy dan green industry,” jelasnya.

Kepala BKPM mengatakan pemerintah saat ini sedang mengatur formulasi sweetener untuk membangun industri kendaraan listrik yang kompetitif.

Selain itu, diharapkan pembangunan ekosistem kendaraan listrik dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Lebih lanjut, Bahlil mengungkapkan Indonesia memiliki pangsa pasar kendaraan listrik yang besar sehingga kesempatan besar tersebut harus terus terjaga.

“Indonesia nggak boleh kalah, kita punya pasar yang besar. Jangan sampai pasar kita itu dilakukan penetrasi dengan produk-produk dari luar negeri, kita harus jaga. Yang kedua adalah, kita juga mampu melakukan penetrasi pasar ekspor,” pungkasnya.**

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top