CILEGON, EKBISBANTEN.COM – Inflasi merupakan istilah yang familiar dalam dunia bisnis dan perekonomian. Inflasi sendiri dapat diartikan suatu proses meningkatnya harga secara umum dan terus menerus.
Inflasi sendiri terdapat beragam jenisnya mulai dari inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat, dan hiperinflasi atau inflasi tidak terkendali.
Namun, tahukah kamu selain jenis-jenis inflasi tersebut, ternyata ada juga yang disebut dengan Inflasi Inti? Apa itu?
Dikutip dari postingan di laman Instagram @bank_indonesia, dijelaskan bahwa Inflasi Inti adalah komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental.
Lalu apa saja faktor fundamental itu? Masih mengutip dari sumber yang sama, faktor fundamental dalam Inflasi Inti yaitu interaksi permintaan penawaran, lingkungan eksternal seperti nilai tukar, harga komoditas internasional, dan inflasi mitra dagang, serta ekspektasi inflasi dari pedagang dan konsumen.
Kemudian, contoh dari Inflasi Inti itu apa saja? Yaitu barang-barang yang harganya cenderung tetap, tidak mudah berubah, sesuai dengan faktor fundamentalnya.
Contoh barang jadi seperti pakaian, jasa-jasa, emas perhiasan, bahkan nasi bungkus. Mengapa? Karena harga nasi bungkus tidak akan berubah secara tiba-tiba hanya karena harga daging ayam, cabai, bawang merah dan lainnya meningkat.*
