Jumat, 29 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Telaga Luhur Dikukuhkan Jadi Kampung Pancasila Setelah TMMD ke-115 Kodim 0602/Serang Usai

Mohamad Yusuf Fadilah

| Kamis, 10 November 2022

| 13:46 WIB

TMMD
Penutupan TMMD Kodim 0602/Serang. (FOTO: ESIH/EKBISBANTEN.COM).
SERANG, EKBISBANTEN.COM – Aktualisasi nilai-nilai luhur Pancasila dewasa ini mulai luntur seiring dengan semakin derasnya globalisasi dan modernisasi masuk ke Indonesia.

[adrotate group="5"]

Sebagai contoh, arus globalisasi dan modernisasi yang terjadi, membuat salah satu jati diri bangsa kita yang menjadi salah satu nilai dasar Pancasila, yaitu gotong royong, mulai luntur. Padahal, gotong rotong merupakan pengejawantahan yang paling nyata atas Pancasila sila ke-5.

Globalisasi dan modernisasi menjadi salah satu penyebab gotong royong yang merupakan identitas bangsa Indonesia, mulai berubah menjadi individualisme dan egosentris.

Kendati demikian, bangsa ini tidak bisa menyalahkan derasnya globalisasi dan modernisasi secara serampangan. Hal itu lantaran globalisasi dan modernisasi adalah sesuatu yang tidak bisa dibendung.

Solusi terbaik adalah dengan membentengi bangsa ini untuk meminimalisir dampak negatif pengaruh globalisasi dan modernisasi tersebut.

Tampaknya, hal itu dipahami benar oleh penjaga utama kedaulatan negara yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), TNI AD melaksanakan berbagai kegiatan di daerah dengan berbagai sasaran. Salah satu contohnya adalah dalam program TMMD ke-115 Kodim 0602/Serang.

Jalanan di Desa Telaga Luhur setelah proses betonisasi yang dilakukan tim Satgas TMMD ke-115 Kodim 0602/Serang.

Selain pembangunan atau sasaran fisik yakni betonisasi jalan utama Desa Telaga Luhur Kecamatan Waringinkurung Kabupaten Serang sepanjang 1.000 meter lebar 4 meter, pembuatan TPT, MCK komunal, drainase, gorong-gorong, rehab Musala, dan rehab rumah tidak layak huni (RTLH) juga dilakukan berbagai kegiatan non fisik berupa penyuluhan-penyuluhan.

Saat ditemui, Komandan Kodim (Dandim) 0602/Serang yang juga merupakan Dansatgas TMMD ke-115 Kodim 0602/Serang, Letkol Arm Fajar Catur Prasetyo menyampaikan berbagai kegiatan non fisik itu bertujuan akhir pada aktualisasi nilai-nilai Pancasila.

Adapun berbagai penyuluhan yang telah dilaksanakan meliputi penyuluhan keagamaan, pendidikan, kesehatan, stunting, perikanan, lingkungan hidup, PKK, pelayanan publik dan kependudukan, PMI, bela negara, wawasan kebangsaan, keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), bahaya terorisme dan paham radikal, serta penyuluhan perlawanan wilayah.

Dandim 0602/Serang, Letkol Arm Fajar Catur Prasetyo. (FOTO: ESIH/EKBISBANTEN.COM).

Letkol Arm Fajar Catur Prasetyo sendiri berkesempatan memberikan penyuluhan wawasan kebangsaan dalam TMMD ke-115 yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Muhtadin. Lebih dari 100 santri dan pemuda turut serta dalam kegiatan itu.

Ia memberikan pemahaman kepada para pemuda tentang menumbuhkan jiwa semangat persatuan, kesatuan, dan jiwa nasionalisme tinggi dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Termasuk untuk meningkatkan semangat gotong royong.

Tidak hanya itu, Letkol Arm Fajar Catur juga mengajak para pemuda untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam lima butir Pancasila agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.

Para santri yang sangat antusias mendengarkan pemaparan dari Dandim 0602/Serang. (FOTO: ESIH/EKBISBANTEN.COM).

Menurut hemat penulis, tampaknya apa yang menjadi tujuan akhir dari kegiatan non fisik TMMD ke-115 Kodim 0602/Serang sangat berhasil. Hal itu terlihat dari kondisi masyarakat Desa Telaga Luhur saat ini.

Di mana, aktualisasi nilai-nilai Pancasila tampak jelas dari perilaku masyarakat. Budaya gotong royong, tolong menolong, partisipasi masyarakat, hingga toleransi antar umat beragama begitu kental tampak dari bagaimana masyarakat yang bukan umat muslim juga membantu dalam merehab Musala di sana.

Dandim 0602/Serang bersama para pemuda yang asik memainkan alat musik tradisional.

Tidak hanya itu, bahkan munculnya kebanggaan terhadap budaya lokal adalah salah satu bukti konkret bagaimana masyarakat Desa Telaga Luhur mengaktualisasikan nilai Pancasila di wilayahnya.

Khasuri (43), Kepala Desa Telaga Luhur mengatakan program TMMD itu merupakan anugerah. Karena pembangunan jalan di Desa Telaga Luhur itu adalah hal yang dinantikan masyarakat. Tidak hanya itu, Ia mengaku bersyukur lantaran adanya TMMD kekompakan masyarakat di wilayahnya semakin terjalin.

Alhamdulillah setelah pelaksanaan TMMD ini memang saya rasakan budaya gotong royong masyarakat di Desa kami begitu sangat luar biasa. Sekarang masyarakat mulai saling membantu sekecil apapun itu, bahkan saat ini Siskamling pun mulai digalakan lagi tiap malam,” kata Khasuri seraya tersenyum bahagia.

Hal itu menunjukkan bahwa Pancasila adalah nilai-nilai pandangan dan budaya kehidupan warga. Pancasila adalah benteng bangsa ini menghadapi dampak negatif serbuan globalisasi dan modernisasi. Pancasila adalah kita.

Dan Desa Telaga Luhur layak dikukuhkan sebagai Kampung Pancasila setelah Pelaksanaan TMMD ke-115 Kodim 0602/Serang ini.

Berikut dampak positif lainnya dari Program TMMD di Desa Telaga Luhur:

  1. Betonisasi jalan utama Desa Telaga Luhur sepanjang 1000 meter lebar 4 meter memberikan banyak manfaat untuk warga, terutama petani. Dalam hal ini, petani bisa dengan mudah mengakses lahan pertanian dan membawa hasil panen dengan kendaraan bermotor. Dengan begitu dapat meningkatkan kesejahteraan warga dan bisa meningkatkan perekonomian.
  2. Pembuatan Tembok Penahan Tanah (TPT) memberikan banyak manfaat, selain penahan longsor, TPT juga memiliki fungsi sebagai penunjang jalan lingkungan yang berada diatasnya agar tidak amblas sewaktu-waktu.
  3. Pembuatan Mandi Cuci Kakus (MCK) Komunal yang dilaksanakan Pesantren sangat membantu khususnya para santri di wilayah tersebut yang jumlahnya ratusan orang.
  4. Pembuatan drainase berfungsi untuk mencegah terjadinya banjir sehingga aktivitas masyarakat bisa terus berjalan.
  5. Pembangunan gorong-gorong, ini dilakukan untuk memudahkan warga dan bisa menanggulangi bencana banjir. Gorong-gorong itu selayaknya dapat menjadi salah satu item yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga.
  6. Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), penerima manfaat adalah sebanyak 10 orang. Selain itu mereka juga masing-masing mendapatkan sebuah televisi.
  7. Penyuluhan keagamaan bertujuan meningkatkan kualitas beragama masyarakat dengan ciri masyarakat semakin relijius dan mampu mengembangkan diri menjadi masyarakat yang shaleh secara sosial.
  8. Penyuluhan Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Telaga Luhur.
  9. Penyuluhan dan pelayanan Posyandu, Posbindu dan operasional kesehatan, untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini terkait penanganan kesehatan. Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
  10. Pelayanan dan peninjauan KB dan antisipasi stunting, warga dapat mengetahui masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama terhadap anak, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
  11. Penyuluhan perikanan dilakukan dalam upaya meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
  12. Penyuluhan pertanian, warga mendapat ilmu tentang pemanfaatan lahan dan penggunaan BIOS 44.
  13. Penyuluhan hukum, penyuluhan kamtibmas dan narkoba, diharapkan dengan adanya penyuluhan ini masyarakat dapat mencegah diri dari bahaya dan hukum dari penyalahgunaan narkoba.
  14. Penyuluhan wawasan kebangsaan (wasbang) dan bela negara untuk pengetahuan warga baik orang tua maupun para pemuda tentang cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  15. Penyuluhan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) membuat masyarakat Telaga Luhur saat ini bersama-sama meningkatkan peran serta untuk peduli terhadap Kamtibmas di lingkungannya.
  16. Penyuluhan bahaya terorisme dan paham radikal membuat masyarakat lebih meningkatkan semangat toleransi dan kebangsaan.
  17. Penyuluhan perlawanan wilayah membuat kecintaan masyarakat terhadap NKRI meningkat.***
]]>

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top