Jumat, 20 September 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Enam Calon Direksi BPRS-CM Ikuti Seleksi Terbuka, Pemkot Cilegon: Gak ada titipan!

Admin

| Rabu, 19 Oktober 2022

| 11:05 WIB

Pemkot Cilegon
Walikota Cilegon, Helldy Agustian saat diwawancarai awak media usai melakukan wawancara kepada enam calon direksi BPRS-CM. (Foto: Maulana/Ekbisbanten.com)

CILEGON, EKBISBANTEN.COM – Pemerintah Kota Cilegon melaksanakan sesi wawancara seleksi terbuka calon direksi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRS-CM). Ada enam calon direksi BPRS-CM turut mendaftar.

Keenam calon tersebut mendaftar pada dua jabatan direksi, yakni tiga calon untuk Direktur Operasional dan Kepatuhan dan tiga calon untuk Direktur Bisnis di BPRS-CM.

Tiga calon Direktur Operasional dan Kepatuhan BPRS-CM yaitu Arum Dwi Chrisno Rini, Muhammad Soleh, dan Yoyo Hartoyo. Sementara, tiga calon Direktur Bisnis BPRS-CM yaitu Sofian, Dudi Kelana, dan Zamroni Tama.

Walikota Cilegon, Helldy Agustian mengatakan keenam calon direksi BPRS-CM tersebut telah dilakukan wawancara dengannya selaku salah satu pemilik saham Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut .

Selanjutnya, kata Helldy, setelah dilakuakan wawancara dari keenam calon tersebut pihaknya akan mengirimkan empat nama ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk kembali dilakukan seleksi.

“Proses selanjutnya adalah nanti kita akan mengirimkan empat nama, dua dari masing-masing itu ke OJK untuk dilakukan tes terlebih dahulu, nanti dari OJK yang akan melaporkan kepada kita,” katanya kepada wartawan usai acara di The Royale Krakatau, Selasa (18/10/2022).

Helldy mengungkapkan, dari keenam calon direksi BPRS-CM yang mendaftar tersebut rata-rata memiliki pengalaman di perbankan swasta, bahkan ada yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Cabang.

Oleh karena itu, ia menginginkan calon direksi pada dua posisi jabatan tersebut diisi oleh orang-orang yang benar-benar mengerti dan berpengalaman dalam pemulihan dan perbaikan BPRS-CM.

“Karena kita ingin percepatan perbaikan BPRS CM. Sekarang kan BPRS CM sudah ada untung, cuma tidak besar, masih di angka 100 an lah ya, jadi butuh pembuatan SOP, bagaimana pemasarannya, jadi kita butuh 2 direktur ini sesuai dengan aturan. Setelah jadi dipilih, baru nanti kita percepat,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pertamarta menambahkan bahwa calon direksi yang nanti terpilih harus bisa sejalan dengan Direktur Utama BPRS-CM, Novran Erviatman Syarifuddin.

“Makanya siapa yang mungkin bisa menemani Pak Novran, berkemistri dengan Pak Novran, kompak dan solid dengan Pak Novran membenahi dan memulihkan BPRS CM,” ucapnya.

Selain itu, Sanuji juga menginginkan calon direksi yang terpilih nanti memahami filosofi pendirian BPRS-CM dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap Kota Cilegon.

“Jadi BPRS CM ini didirikan untuk apa, mereka memahami itu, kembalikan kepada on the track, dan visi misi didirikannya BPRS CM. Yang jelas pasti untuk kepentingan masyarakat Cilegon, untuk kepentingan usaha masyarakat, kepentingan bisnis UMKM umat dikembalikan ke situ siapa yang paling bisa. Dari sisi politik keberpihakannya kepada Cilegon kan harus diuji, memahami Cilegon enggak, jiwa Cilegon enggak, cinta Cilegon enggak, paham Cilegon enggak, mau berjuang untuk Cilegon atau enggak,” ujarnya.

Sanuji juga menegaskan bahwa pada wawancara seleksi terbuka untuk calon direksi BPRS-CM itu dilakukan secara profesional, tanpa ada unsur kepentingan apapun selain bertujuan mencari orang-orang yang bisa memperbaiki dan memulihkan kondisi BPRS-CM.

“Gak ada titipan, walaupun secara politik Walikota dan Wakil Walikota punya kewenangan secara politik memilih. Kita profesional. Profesional itu ukurannya pertama yaitu bersih. Dia tidak punya catatan masalah di masa lalunya. Kedua, dia profesional dan bisa bekerja memulihkan kondisi situasi BPRS. Ketiga, bisa koordinasi dan konsolidasi dengan Dirut terutama yang sudah bisa memulihkan,” ucapnya.

“Keempat, bisa paham visi misi BPRS CM bahwa apa filosofinya yang notabene untuk kepentingan masyarakat Cilegon. Kemudian memahami sistem syariah karena ini penting soalnya ini BPRS bukan konvesional, ngerti muamalah syariahnya,” tutup Sanuji.***

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top