“Penggunaan BOP Paud seharusnya memerhatikan perkembangan anaknya Usia Dini, dimana pada tahapan perkembangan tersebut anak belum seharusnya di jejali dengan materi-materi dalam LKS,” kata Fikri kepada Ekbisbanten.com, Jumat (14/1).
Menurut Fikri, Dalam pendidikan anak usia dini, anak-anak seharusnya diberikan kebebasan untuk bermain dan mengeksplorasi lingkungan melalui alat permainan Edukatif (APE) yg sesuai perkembangan anak atau kegiatan-kegiatan yang menggembirakan.
“Penggunaan anggaran yang memaksakan untuk lembar kerja siswa sangat memprihatinkan, dimana anak akan merasa tidak bahagia dan berujung pada kondisi emosional yang tidak stabil, yang mana seharusnya anggaran untuk PAUD di dorong sebagai stimulus sekolah menciptakan lingkungan bermain yang aman, sehat, dan berorientasi pada kesejahteraan psikologis anak,” imbuhnya.
Menanggapi soal pemotongan anggaran oleh oknum ASN di Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang, pihaknya berharap supaya tidak ada lagi hal serupa
“Mengingat nominal yang didapatkan untuk setiap siswa PAUD nya saja sudah kecil, masa mau di potong-potong,” ujar Fikri.
“Kedepan, harus ada sistem control yang baik. Selain itu, penyedia jasa sarana-parasarana juga harus aware pada kebutuhan pendidikan di tingkat anak usia dini,” pungkasnya. **
]]>







