Hal inilah yang dlakukan Ali Jaya (28), seorang pegawai honorer di Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon.
Di tengah-tengah kesibukannya bekerja, ia memanfaatkan peluang untuk mencari penghasilan tambahan melalui usaha sampingan berjualan roti baku.
Dari jualan Roti Baku yang berlokasi di Jalan Sunan Ampel, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, ia sukses mampu meraup omset puluhan juta per tahun.
Ali Jaya menceritakan, ide membangun usaha Roti Baku yang berarti roti bakar dan kukus atau dalam bahasa Jepang berarti roti kebahagiaan itu berawal dari kegemarannya memakan roti. Dari pengalamannya itulah ia melihat peluang dan mencoba peruntungan di Kota Cilegon.
“Awalnya dari suka roti, terus saya pengen ada tambahan dan memang dari awal saya juga suka jualan jadi gak salahnya saya terjun ke usaha ini. Usaha ini berdiri dari mulai jualan itu tanggal 28 Januari 2020, sudah hampir 2 tahun,” katanya kepada Ekbisbanten.com, Sabtu (8/1/2022) kemarin.
Jiwa berbisnis Ali Jaya mulai tumbuh saat dirinya tengah mengenyam pendidikan di Universitas Komputer, Kota Bandung, Jawa Barat. Sejak kuliah ia sudah berwirausaha, menjadi sales hingga pegawai di salah satu toko rokok elektrik di Kota Bandung.
“Saya mulai berdagang itu jaman kuliah di semester dua. Mulai dari jualan makanan lidi-lidian, jadi sales sabun cuci piring ke kafe, restoran, hotel. Saya juga pernah bangun brand clothing sendiri cuma gak lama, terus abis itu saya juga senang dengan vape dan jadi sales liquid, saya juga pernah kerja part time di vape store di Bandung,” kata pemuda asal Lingkungan Delingseng, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.
Ali Jaya menyampaikan, usaha rotinya itu ia mulai dengan modal awal Rp 10 juta dengan 42 varian menu. Sementara penjualan per hari paling banyak mencapai 80 potong roti dengan harga Rp 7-20 ribu yang dijual secara konvensional atau melalui e-commerce dengan rating usaha rotinya sudah mencapai 100.
“Alhamdulillah omset per bulan Rp 7-10 juta, kalau per tahun sudah mencapai Rp 80 juta. Menu andalan kita ada 2 varian, baku manis dan asin. Kalau di manis itu ada choco maltin, coklat yang best seller, tiramisu, cheese crunchy, sama greentea. Yang paling laku itu telur sosis sama coklat,” ucapnya.
“Untuk dominasi pasar itu di sekitaran Warnasari, Kapudenok. Kalau untuk online alhamdulillah dominasi itu di Grogol sama di arah perumahan Rakata. Kalau luar Cilegon baru beberapa saja karena mungkin penasaran alhamdulillah berkat media sosial dari Serang nyempetin ke sini,” imbuhnya.
Seperti pada umumnya, dalam dunia bisnis tentu ada pasang dan surut. Hal itu juga berlaku di usaha Roti Baku milik Ali Jaya. Ia merasakan penjualan rotinya menurun drastis saat bulan Ramadhan 2020.
“Bulan puasa itu penjualan turun drastis, tadinya rata-rata 60-70 ini jadi paling banyak itu 10 roti perhari bahkan pernah tidak terjual sama sekali,” katanya.
Kesulitan juga dialami Ali Jaya saat awal-awal membangun usaha rotinya dengan brand baru yang belum dikenal. Terlebih, melihat pasar di Kota Cilegon yang mayoritas masyarakat lebih melihat kuantitas barang daripada kualitas.
“Di sini lihatnya kuantitas dulu dibandingkan kualitas. Saya tetap konsisten menjaga kualitas, bahan-bahan yang digunakan juga punya mutu terbaik atau best seller. Saya ini lebih mengutamakan kualitas sama packaging, dan servisnya juga,” ujarnya.
Meski begitu, ia tetap memiliki keyakinan bahwa dengan menjaga kualitas usaha rotinya mampu berkembang lebih maju. Bahkan, ia memberikan pesan kepada generasi muda Kota Cilegon untuk tidak pernah takut berwirausaha.
“Yang belum menemukan usaha apa yang diinginkan, pertama kalau menurut saya cari peluang apa yang bisa dijual, kedua jangan mikir rugi dulu, malah rugi itu justru harus di nomor satukan, artinya siap dengan risiko rugi supaya gak kaget. Yakinilah bahwa sukses itu proses bukan tujuan, dan proses tidak akan mengkhianati hasil,” ucapnya.
Sebagai informasi, selain menjual roti Ali Jaya juga mencoba peruntungan di penjualan minuman yang ia beri nama Baku Drink. Ada dua jenis minuman di Baku Drink, yaitu varian Kopi dan Yakult yang dijual mulai dari harga Rp10 ribu.***
]]>