Salah satu pembina nelayan di Pandeglang Jajuli Reva mengatakan, sepanjang bibir pantai dari PLTU Labuan hingga Kecamatan Sumur mampu menampung ribuan tambang bibit rumput laut untuk dipanen dalam kurun waktu 25 hari.
“Sedangkan kalau bisa panen 200 tambang saja, para petani bisa raup keuntungan sebesar Rp20 juta, apalagi kalau sampai ribuan tambang, bisa miliaran,” kata Jajuli kepada Ekbisbanten.com, Selasa (9/11).
Sebagai informasi, ukuran 1 tambang bibit rumput laut yakni sepanjang 25-30 meter.
Jajuli melanjutkan, sudah hampir 6 bulan pihaknya tidak lagi melakukan ekspor rumput laut, dikarenakan pasokan yang minim serta kondisi cauca yang mulai memasuki musim penghujan.
“Barang kosong baik di Banten maupun Jakarta, karena kalau untuk musim pembibitan hingga panen di Banten khususnya Pandeglang cuma 6 bulan saja, sisanya sudah masuk musim penghujan hawatir banyak badai,” imbuhnya.
Pihaknya juga terus melakukan pembinaan terhadap para nelayan di pesisir Pandeglang untuk memanfaatkan lahan sebagai area budi daya rumput laut.
“Mindset masyarakat Pandeglang masih belum paham soal rumput laut, jadi saya akan terus melakukan pembinaan,” ucap Jajuli.
Dalam satu kali ekspor, Jajuli mampu mengirim 25-350 ton rumput laut ke berbagai negara seperti vietnam dan wilayah di kawasan asia.
“Kalau sekarang cuma ada 2-5 ton saja, itu pun saya mikir lagi mau jual, soalnya banyak kampus seperti IPB minta 60 kilogram untuk penelitian, dan lembaga lain juga banyak yang minta,” pungkas Jajuli. ***
]]>