Dengan adanya perbaikan ekonomi tersebut, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh perbankan di Provinsi Banten sampai dengan triwulan II 2021 sebesar Rp227,98 triliun atau tumbuh sebesar 14,86 persen (yoy). Sementara kredit mengalami kontraksi tipis.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indinesia (Kpw BI) Provinsi Banten Erwin Soerjadimadja, perekonomian Banten tumbuh sebesar 8,95 persen atau sebesar 0,27 persen secara quarter to quarter.
“Perbaikan pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan II ini secara umum didorong oleh peningkatan kinerja seluruh komponen dari sisi Pengeluaran, terutama Konsumsi Rumah Tangga,” kata Erwin dalam keterangan tertulis, Rabu (3/11).
Dari sisi pengeluaran, berlanjutnya perbaikan sektor unggulan Banten, seperti sektor Industri, Perdagangan, Konstruksi, dan sektor Transportasi, di samping adanya base year effect, menyebabkan perbaikan pertumbuhan.
Secara umum, kondisi stabilitas keuangan daerah pada triwulan II 2021 tetap terjaga pada level risiko yang aman.
Sementara itu, intermediasi perbankan di Provinsi Banten yang dicerminkan oleh Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat kembali melandai dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun demikian, tren perbaikan ekonomi yang terjadi di Banten secara perlahan mampu mendorong permintaan kredit seiring perbankan yang masih berhati-hati dan cukup ketat dalam menyalurkan kredit. Dari sisi Aset, perbankan di Provinsi Banten pada Triwulan II 2021 tumbuh sebesar 10,80 persen (yoy).
Membaiknya perekonomian Provinsi Banten pada triwulan II 2021 serta masih berlangsungnya pandemi menjadi semakin meningkatkan preferensi masyarakat dalam bertransaksi secara nontunai.
Kinerja transaksi Sistem Pembayaran (SP) non tunai di beberapa sektor tercatat mengalami peningkatan. Nominal transaksi kliring sebesar Rp11,63 triliun atau meningkat sebesar 29,41 persen (yoy), atau 5,17 persen (qtq).
Secara nominal, transaksi melalui RTGS mencapai nilai Rp257,78 triliun, meningkat sebesar 59,70 persen (yoy), Perputaran uang melalui Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten mengalami net outflow sebesar Rp3,33 triliun, meningkat dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat net outflow sebesar Rp1,12 triliun. (*/Raden)
]]>