Menurutnya, optimalisasi pajak di Desa Sukamekarsari selama ini masih jauh dari target pendapatan tahunan yang sudah direncanakan.
“Sejauh ini, optimalisasi pajak baru 25-50 persen dari target Rp60 juta pertahun, artinya baru sekitar Rp30 jutaan saja,” kata Ujang kepada awak media, Selasa (21/9).
Ia menambahkan, perosalaan tersebut terjadi karena perangkat tingkat RT dan RW belum seluruhnya dioptimalkan. Sehingga banyak masyarakat yang malas untuk bayar pajak.
“Sistemnya nanti kita door to door, supaya ada kemudahan layanan penarikan pajak kepada masyarakat secara langsung,” imbuhnya.
Masih kata Ujang, dengan optimalnya pendapatan desa melalui sektor pajak tersebut, akan menjadi langkah awal untuk Desa Sukamekarsari kauntuk memperbaiki infrastruktur desa, serta mengembangkan potensi kepemudaan yang selama ini lesu.
“Baik itu untuk penanggulangan banjir maupun pembuatan sarana lapangan untuk pemuda yang selama ini belum terealisasi,” ungkap Ujang.
Dalam perhelatan Pilkades serentak yang akan dilaksanakan pada 24 Oktober 2021 mendatang, dirinya optimis bisa memenangkan kontestasi tersebut, bersaing dengan 3 kandidat calon kades lainnya.
“Kita optimis karena tahun lalu juga saya berada di posisi kedua dengan selisih 60 suara, dan untuk tahun ini kita sudah memegang 75 persen dari 21 kampung yang siap mendukung saya untuk jadi kepala desa baru,” tutup Ujang. (Raden)
]]>
