CILEGON, EKBISBANTEN.COM – Empal Gentong dan Oseng Mercon jadi menu andalan tradisional Cilamaya Cafe and Resto yang berlokasi di Jalan Purbaya, Kavling Blok J, Kecamatan Cilegon, tepatnya persis bersebelahan dengan kantor Kelurahan Bendungan.
Makanan berat yang merupakan olahan dari daging sapi tersebut dipatok seharga Rp23 ribu untuk Empal Gentong dan Rp22 ribu untuk Oseng Mercon.
Harga yang cukup terjangkau tersebut disajikan dengan porsi yang melimpah.
Owner Cilamaya Cafe and Resto Rana Kabbani Adfa mengatakan, Empal Gentong tersebut terinspirasi dari daerah asal dirinya di Cilamaya, Jawa Barat.
Sedangkan inspirasi membuat Oseng Mercon lahir pada saat ia berlibur ke Jogjakarta dengan sedikit perubahan di jenis dagingnya.
BACA JUGA: Anak Perusahaan Krakatau Steel Digugat Rp6,4 Miliar
“Jadi waktu saya jalan-jalan ke Jogja saya mampir ke makanan pinggirannya, ketemu Oseng Mercon tapi kalau di Jogja itu kan pake daging ayam rasanya pedes banget, terus saya pikir di Cilegon belum ada deh daging sapi pedes, akhirnya saya putuskan buat Oseng Mercon daging sapi,” katanya kepada Ekbisbanten.com, Kamis (16/9/2021).
Rana mengklaim, Empal Gentong dan Oseng Mercon di Cafenya selain harganya yang cukup murah juga memiliki cita rasa yang khas yang tidak dapat ditemui di tempat lain.
Pasalnya, dalam proses pembuatannya ia tidak menggunakan serbuk-serbuk penyedap rasa, melainkan murni rempah-rempah asli.
“Santannya juga bukan yang instan, tapi diperas sendiri. Di luar harganga bisa temuin kisaran Rp30-35 ribu. Rasanya juga kata customer konsisten, porsinya menggunung, lontongnya bikin sendiri, semuanya organik pokoknya,” ujar Rana.
Dari kedua menu andalan kafenya tersebut, dikatakan Rana, pihaknya mampu membuat dua panci ukuran besar sekaligus untuk Empal Gentong dengan penjualan 40 porsi per hari.
Sementara Oseng Mercon per hari pihaknya dapat menjual 10 porsi.
“Kita buka mulai dari jam 7 pagi, kebanyakan yang pesan orang sarapan, sampai pernah jam 6 customer sudah pada datang. Oseng mercon ini karena rasanya pedas dan tidak semua orang suka pedas, tapi penjulannya berulang ulang terus setiap hari, kebanyakan yang pesan melalui Gofood,” ucapnya.
Sebagai cafe dan restoran yang mengusung tema Family, Cilamaya tidak hanya menghadirkan menu tradisional, melainkan juga menghadirkan menu western.
Rana mengungkapkan, dirinya menghadirkan menu bergaya barat tersebut semata mata mengikuti perkembangan zaman dan juga menyesuaikan selera customer pada umumnya.
“Untuk yang western kita masukkan Cordon Bleu, Karage, Teriyaki dan masih banyak yang lainnya,” ungkapnya.
Untuk jenis minuman dan makan ringannya, Rana mengaku, Cilamaya Cafe and Resto juga menghadirkan minuman bagi customer yang kurang suka dengan kopi, kendatipun kopinya asli dari aceh dan ada menu kopi duren yang tak banyak ditemukan di Kota Cilegon.
Menu yang non kopi akan dihidangkan dengan gelas yang lebih besar sekitar 300ml dengan harga Rp12-25 ribu.
“Untuk yang non kopi baru ada Ocean Blue dan Mojitos Strawberry dengan buah strawberry dan lemon yang asli, jadi segar. Menu jus juga ada. Snack nya yang gak suka roti-rotian, kita ada Dimsum dan Takoyaki yang dalamnya asli daging Gurita,” tutupnya.
Diketahui, demi menjaga kepuasan dan menghindari rasa bosan pelanggan, Cilamaya Cafe and Resto selalu rutin menambah jenis menu per 3 bulan.**
]]>