PR Manager Hotel Marbella Yohanes Januarto mengungkapkan, pihaknya saat ini memilih bertahan dan tidak menutup hotel karena menghormati pelanggan yang sering berkunjung ke hotelnya. Meskipun pengunjung yang datang tidak seramai sebelum Covid-19 melanda Indonesia.
“Kita tetap buka meskipun omset turun drastis sebesar 70 sampai 80 persen,” kata Yohanes saat dikonfirmasi Ekbisbanten.com melalui sambungan telepon seluler, Jum’at (6/8).
Omset anjlok tersebut, menurut Yohanes, hanya di hari-hari biasa. Sementara, untuk sabtu minggu itu tidak terlalu parah. “Kalau hari sabtu-minggu itu lumayan banyak pengunjung datang sampai 50 persen, Dihari biasa itu sepi. Karena wisatawan yang luar daerah itu masih takut untuk berlibur,” ungkapnya.
Kendati mengalami kondisi tersebut, ia menjelaskan, bahwa pihaknya tidak mengalami defisit. Karena sampai saat ini Marbella Hotel masih punya tabungan. Selain itu, pihaknya juga mengatur keuangan ditengah pandemi ini dengan cara meminimalisir pengeluaran agar pemasukan dan pengeluaran tidak begitu terlampau jauh.
Maski dihantam pandemi kita tetap buka. Pastinya turun pengunjung tapi kalau di sabtu minggu lumayan ramai pengunjung yang datang hampir 50 persen.
“Kita tidak defisit karena masih ada tabungan dan dibantu adanya tamu meskipun tidak banyak, serta meminimalisir pengeluaran,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap badai pandemi Covid-19 ini cepat berlalu. Agar keuangan hotel marbella cepat membaik. Dan sandi perekonomian masyarakat bisa pulih kembali.
“Kami berharap badai pandemi ini cepat beres, biar masyarakat bisa beraktivitas lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan tempat para wisata bisa dibuka kembali,” harapnya. (Ocit)
]]>