Demikian diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pimpinan Daerah (BPD) Banten Ahmad Sari Alam, kepada Ekbisbanten.com melalui sambungan telepon seluler, Cilegon, Kamis (5/8).
“Kalau dari hotel yang tergabung dalam PHRI itu ada sebanyak 50 persen karyawan yang di rumahkan. Karena pihak manajemen hotel tidak mampu membayar honor bulanan,” katanya.
Lesunya keuangan yang menyebabkan karyawan di rumahkan, merupakan dampak dari adanya pandemi Covid-19 yang membuat pemerintah mengeluarkan berbagai macam kebijakan. Akibatnya, wisatawan atau tamu yang datang ke tempat pariwisata semakin sedikit bahkan nyaris tidak ada.
Dalam kondisi tersebut, pihak manajemen hotel mengambil langkah pahit dengan merumahkan para karyawannya. Hal tersebut semata-mata untuk menyelamatkan hotel dari keterpurukan yang belum ada ujungnya.
Namun, dikatakan Alam, kebijakan merumahkan karyawan itu bersifat sementara. Apabila, kondisi mulai membaik, lanjut Alam, pihak manajemen hotel akan kembali memperkejakan karyawan yang sepat di rumahkan.
“Kebijakan di rumahkan nya karyawan itu hanya sementara. Sampai kondisi pulih. Kalau untuk di PHK itu saya belum menerima laporan dari masing-masing manajemen hotel,” ucapnya.
Selain itu, dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata, hal itu lantaran pemerintah memberikan subsidi gaji lepada karyawan hotel yang di rumahkan.
“Kami berterima kasih kepada Kementrian Peristiwa yang sudah menyiapkan anggaran untuk karyawan kami yang di rumahkan,” tutupnya.
Sementara, Yohanes Januarto – PR Manager Hotel Marbella mengatakan, bahwa saat ini pihaknya tetap membuka hotel. Namun, untuk karyawan hanya dipekerjakan sebanyak 50 persen.
“Kalau 100 persen karyawan kerja dalam kondisi kaya gini kayanya cukup sulit,” kata Yohanes saat dikonfirmasi Ekbisbanten.com.
Kondisi tersebut, ungkap dia, setelah pandemi Covid-19 menghantam Indonesia yang mengakibatkan sepinya pengunjung. Tapi, semakin kesini kondisinya mulai membaik meskipun tidak terlalu signifikan.
“Tamu kita sekarang lumayan kalau Sabtu sampai Minggu. Tapi kalau di hari-hari biasa Senin sampai jumat paling 20 sampai 30 persen,” tutupnya. (Ocit)