Salah satu diler yang mengalami dampak positif kebijakan tersebut yaitu, PT Dipo Internasional Pahala Otomotif (DIPO) sebagai main diler penjualan mobil Mitsubishi di Banten.
Bussines Manager PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Daru Harti mengatakan, kebijakan ini berpengaruh terhadap peningkatan penjualan kendaraan Mitsubishi Expander sebesar 50 persen.
“Rata-rata penjualan Expander itu pertumbuhannya naik sekitar 50 persen. Di 3 bulan pertama tahun 2021 jumlah unit yang terjual sekitar 40, masuk di 3 bulan kedua itu naik menjadi 70 unit,” Kata Daru ketika ditemui Ekbisbanten.com di diler Mitsubishi Palima Kota Serang, Rabu (28/7).
Mitsubishi Expander ini, kata Daru, Menguasai pangsa pasar sebesar 30 persen sampai dengan 35 persen di kelas Low Multi Purpose Vehicle (LMPV).
Masih kata Daru, selain karena PPnBM, peningkatan penjualan Mitsubishi Expander di triwulan ke dua disebabkan kondisi sudah mulai membaik dan isu virus covid-19 di bulan Maret hingga Mei sudah mulai turun.
Secara keseluruhan, tingkat penjualan di semester pertama tahun 2021 ini lebih tinggi dibandingkan dengan smester pertama tahun 2020.
“Pada tahun 2020 tingkat market share nya masih belum maksimal, sekitar 25 persen. Sekarang tingkat market share nya naik menjadi 30 persen sampai 35 persen,”
Meskipun demikian, Daru mengaku bahwa di masa perpanjangan Kebijakan diskon PPnBM 100 persen ini penjualan Mitsubishi Expander sedikit mengalami penurunan.
Hal ini disebabkan karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Sosial (PPKM) darurat dan PPKM level 4 yang membatasi bidang usaha.
“Isu covid pada bulan Maret hingga Mei waktu itu sudah mulai turun. Tapi isu covid mulai naik lagi kan di bulan Juni. Justru di masa perpanjangan kebijakan diskon PPnBM 100 persen ini penjualan agak sedikit turun karna ada pembatasan PPKM, ” tungkas Daru.
Strategi yang akan dilakukan kedepannya untuk mendongkrak penjualan produk-produk mitsubishi khususnya expander adalah dengan lebih banyak melakukan promosi secara digital karena ada pembatasan jika akan melakukan direct marketing.
Daru berharap kepada pemerintah untuk tidak hanya memperhatikan kebijakan pada PPnBM, tetapi juga memperhatikan Bea Balik Nama (BBN) kendaraan bermotor baru yang biasanya ada kenaikan setiap tahunnya, dan memberikan subsidi juga kepada kendaraan niaga yang digunakan untuk usaha. Karena saat ini roda perekonomian sedang melambat.
“Pemerintah juga seharusnya memberikan subsidi kepada kendaraan niaga yang digunakan untuk usaha. Untuk memacu roda perekonomian, pajak kendaraan bermotor harus disubsidi juga. Tidak ada kenaikan lah minimal,” tutup Daru. (Mg-Fitra)
]]>