Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pandeglang Widiasmanto mengatakan, sebelum adanya pemberlakukan PPKM tingkat hunian sudah mulai mengalami perbaikan, dengan rata-rata okupansi sebesar 50 persen.
“Bicara soal tingkat hunian ya sangat drop, bahkan rata-rata kita dibawah 15 persen, padahal sebelum PPKM (okupansi-red) diatas 50 persen tiap week end,” kata Widi kepada Ekbisbanten.com, Sabtu (24/7).
Lanjut Widi, selama dua tahun semenjak kejadian Tsunami dan Covid-19, PHRI terus berupaya melakukan inovasi supaya sektor pariwisata tetap tumbuh.
“Kita selalu optimis dan berusaha mengemas paket wisata dengan promosi, serta meyakinkan para wisatawan, dan juga kita sudah menerapkan prokes,” ujarnya.
Ditanya mengenai dampak terhadap PHK karyawan, Widi menjelaskan hal tersebut sangat berpotensi bahkan ribuan orang dapat kehilangan pekerjaan jika kondisi tetap begini.
“Yang bisa dilakukan yaitu kompromi, kalau di PHK total nanti gak ada pesangon, perusahaan juga gak punya duit, kalau kontrak abis ya gak di perpanjang, kalau dia bagus ya dia dipertahankan, dengan kompromi entah itu pemberian gaji yang ditahan sebagai tabungan misalkan,” papar Widi.
Pihaknya berharap, Pemerintah Kabupaten Pandeglang terus memasifkan program vaksinasi, jika program ini berhasil menurut Widi hal tersebut akan berdampak baik terhadap perekonomian.
“Ini salah satu cara supaya ekonomi cepat pulih, karena musuh kita adalah pandemi itu sendiri,” tutup Widi. (Raden)
]]>
