Asep mengatakan, program ini diluncurkan sejak tahun 2020 dengan tujuan untuk memberikan jaminan kesehatan dan kematian bagi para penerima dengan iuran ditanggung oleh Asep.
“Sejauh ini lebih dari 100 orang sudah tercover asuransi Sabar, kemarin juga kita memberikan klaim jaminan kepada salah satu penerima asuransi yang meninggal sebesar Rp7,5 juta,” kata Asep kepada Ekbisbanten.com, Jumat (23/7).
Dalam pelaksanaannya, Asep bekerjasama dengan salah satu layanan asuransi di Jakarta. Kemudian bagi para calon penerima asuransi harus memenuhi ketentuan khusus yang sudah ditentukan.
“Kami lakukan pengecekan langsung ke lapangan, termasuk tahap wawancara,” imbuhnya.
Selain itu, konsep serupa menyasar pada anak SMA sederajat yang ingin melanjutkan kuliah namun terkendala biaya. Program tersebut bernama Beasiswa Sabar.
“Saat ini ada 5 orang anak yang bisa kuliah baik swasta maupun negeri, hingga saat ini masih kita pantau perkembangannya,” ujar pria kelahiran Cadasari tersebut.
Hal ini dilakukan, kata Asep melihat angka partisipasi kasar (apk) pendidikan tinggi di Kabupaten Pandeglang masih rendah. Harapanya anak-anak tersebut mampu mengembangkan Pandeglang usai menempuh pendidikan kuliah.
“Kedepan, dua program ini akan coba kami sinergikan kepada pemerintah Kabupaten Pandeglang supaya kuota yang bisa diambil menjadi semakin banyak,” tutup Asep. (Advertorial)
]]>