Salah satu pedagang oleh-oleh di Banten Lama yang khawatir terkena dampak penutupan sementara tempat wisata adalah Agus Ali. Ia mengatakan, untuk menyambut libur Lebaran tahun ini, pihaknya sudah menyiapkan modal senilai hampir Rp1 miliar diantaranya modal melalui pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) ke perbankan.
“Kalau gak jualan karena ditutup ya nunggak ke perbankan, sebgaian saya pinjamnya ke KUR pada Desember 2020 lalu, sisanya pengadaan barang lain. ya harapanya pedagang bisa tetap jualan dan tidak ditutup,” kata Agus Ali saat ditemui Ekbisbanten.com di kawasan Banten Lama, Senin (17/5).
Agus juga menjelaskan, saat ini geliat perekonomian sudah mulai dirasakan oleh para pedagang di Banten Lama. Dengan meningkatnya jumlah pengunjung yang datang.
“Saya jualan kaos wisata dan kurma kalau tahun lalu omset saya hanya Rp1 juta di satu toko, tapi sekarang bisa Rp4-5juta perbulan,” kata Agus.
Agus juga menilai, aktivitas ziarah dikawasan Banten Lama sudah menjadi agenda wajib yang dilaksakan setiap ada Peringatan Hari Besar Islam.
“Ya harapanya, jangan ditutup tapi diperketat saja protokol kesehatannya, sejauh ini para pengelola tempat wisata religi di sini sudah melakulannya dengan baik,” imbuhnya.
Sementara itu, pedagang oleh-oleh lainya Warkin menilai, setelah adanya kebijakan penutupan tempat wisata, para pengunjung yang datang ke Banten Lama menurun. Akibatnya dagangan miliknya sepi pembeli.
“Sempet kaget juga, ketika hari Sabtu sempat macet tiba-tiba besok harinya sepi begini,” tutup Warkin. (Raden)
]]>