SERANG, EKBISBANTEN.COM – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Belajar (Kobar) menggelar demonstrasi di depan Kantor Pendopo Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Serang, Jumat (19/3).
Dalam aksinya mereka menyebut dampak lingkungan tambang galian C di Kecamatan Bojonegara dan Puloampel, Kabupaten Serang kian parah.
“Kita lihat untuk di Kabupaten Serang (pencemaran lingkungan) cukup parah. Lebih tepatnya di Bojonegara dan Puloampel,” kata Kota Kordinaror Lapangan (Korlap) Kobar kepada wartawan.
Ia mengatakan, akibat penambangan yang marak di dua kecamatan tersebut masyarakat tidak menikmati kualitas udara yang segar dan sehat.
“Di situ kan gunung-gunung, ada tambang (Galin C). Pasti ada berdampak terhadap lingkungan. Karena kalau kita berbicara oksigen dan ketika bernafas kalau pohon berkurang karena ditebang dan alih fungsi lahan/hutan, wajar kalau dunia (lingkungan) semakin panas dan pemanasan global terjadi di mana-mana,” katanya.
Untuk itu pihaknya mendesak pemerintah daerah maupun pusat mencabut kebijakan-kebijakan yang merusak lingkungan.
“Kita mendesak pemerintah untuk mencabut kebijakan-kebijakan yang merusak lingkungan dan menyusun kebijakan strategis yang menempatkan keselamatan manusia, satwa, dan lingkungan hidup serta hak generasi yang akan datang sebagai prioritas.
Holis menambahkan, tak hanya terjadi di Kabupaten Serang, kerusakan lingungan di beberapa daerah lain di Banten juga terus teejadi, baik di Cilegon, dan Kabupaten Lebak.
“Kalau kebijakannya bagus dan menindak tegas perusak lingkungan tentu masyarakat akan ikut mendukung. Tapi nyataannya, pemerintah kita yang sekarang, baik di daerah (kabupaten/kota), provinsi maupun di pusat, tidak melihat dampak yang dirasakan masyarakat,” katanya. (ismet)
]]>