BANDUNG, EKBISBANTEN.COM – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) berhasil mengantongi laba bersih Rp1,2 triliun untuk kinerja kuartal III-2020 atau tumbuh 5,9 persen year on year (yoy).
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, kinerja positif itu ditopang oleh penyaluran kredit yang tumbuh 8,7 persen yoy menjadi Rp88,9 triliun atau berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional dengan tingkat risiko yang terkelola.
“Prestasi ini tidak lepas support dari temen-temen media sebagai partner kami,” ujar Yuddy dalam Economic Outlook Bank BJB Tahun 2021, Selasa (1/12).
Selain itu, kepercayaan yang besar dari masyarakat untuk menyimpan dananya pada Bank BJB, serta banyaknya masyarakat yang menunda konsumsi atau investasiya di tengah pandemi turut mendorong pertumbugan dana pihak ketiga sebesar 17 persen yoy menjadi Rp115,5 triliun.
“Dengan angka pertumbuhan kredit dan DPK tersebut, total aset beserta anak perusahaan tumbuh 19,4 persen yoy menjadi Rp147,6 triliun. Laba bersih Rp1,2 triliun tumbuh positif 5,9 persen yoy,” katanya.
Lebih lanjut Yuddy mengatakan, kualitas kredit pun terkelola dengan baik di mana rasio NPL berada pada level 1,50 petsen lebih baik dibandingkan rata-rata industri perbankan nasional 3,22 persen.
Walaupun optimisme kebangkitan ekonomi tengah menyongsong seiring kembali pulihnya aktivitas masyarakat, Yuddy mengatakan perbankan tetap harus berhati-hati. Salah satu potensi yang mesti dicermati ialah potensi relapse nasabah yang menerima fasilitas restrukturisasi kredit perbankan.
Kebijakan OJK melakukan perpanjangan POJK Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Restrukturisasi Kredit sampai dengan 31 Maret 2022 dinilai tepat dan sangat membantu, baik bagi industri perbankan maupun debitur, karena stimulus yang hingga saat ini telah diberikan kepada para pelaku usaha belum diimbangi oleh demand yang cukup.
Lebih jauh, Yuddy mengatakan bahwa situasi pandemi ini telah menjadi salah satu katalis transformasi digital dalam berbagai aspek kehidupan, di mana inovasi berbasis teknologi harus terus dilakukan. Di masa “AKB” ini, semua harus dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pola konsumsi dan perilaku masyarakat.
“Preferensi dalam memilih produk, channel distribusi yang digunakan, dan komunikasi produk tentu tidak bisa kita samakan dengan masa sebelum adanya pandemi. Masyarakat sudah terbiasa dan nyaman dengan berbagai kemudahan teknologi yang berkembang pesat di masa pandemi,” ujar Yuddy.
Dalam rangka merespon perubahan pola interaksi dan transaksi yang terjadi, Yuddy menuturkan bank bjb konsisten menelurkan inovasi khususnya untuk mengoptimalisasi fungsi platform mobile banking milik perseroan. Salah satu bentuk inovasi teranyar yang dihadirkan bank bjb ialah proses pengajuan kredit yang lebih inklusif dan aksesibel melalui platform mobile banking.
Platform mobile banking bjb Digi kini telah dapat melayani proses pengajuan kredit perbankan. Sebagai tahap awal, bjb Digi menghadirkan halaman loan onboarding pengajuan Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) yang merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Penyediaan fasilitas loan onboarding ini akan terus diperbaharui melalui duplikasi sistem untuk mengakomodasi pengajuan kredit pada segmen lainnya. Dengan skema ini, proses pengajuan kredit dapat dilakukan lebih praktis tanpa harus bertatap muka dengan petugas bank di mana bjb Digi yang akan langsung menghubungkan calon debitur kepada halaman loan onboarding bank bjb.
“Ke depan, kami akan terus menciptakan beragam inovasi khususnya di sektor digitalisasi perbankan demi menjawab tantangan dan kebutuhan zaman sekaligus memberikan pengalaman bertransaksi yang lebih mudah dan menyenangkan kepada nasabah. Langkah-langkah inovasi ini akan terus didorong untuk memperkuat fondasi pelayanan sebagai bekal dalam mengarungi cakrawala persaingan usaha di masa depan,” kata dia. (ismet)
]]>